WWW.MANDIRIQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Pages

Saturday, August 27, 2016

MANDIRIQQ - SEKS PERTAMA KALINYA

SEKS PERTAMA KALINYA


Keluargaku tergolong orang yang sedang-sedang saja, tapi masih bisa dibilang kecukupanlaah tapi tidak kaya. Aku adalah anak laki-laki satunya dari 5 bersaudara. Aku anak nomer 3 dari 5 anak anak orang tuaku. Ayahku bekerja sebagai PNS di kantor kecamtan tempat aku tinggal dan ibuku hanya seorang penjual kebutuhan makanan pokok dipasar. aku tinggal di suatu desa yang berdaerah di Magelang. waktu itu Kakak pertamaku baru SMA kelas 3, kakak kedua ku baru 3 SMP, sementara aku kelas 1 SMP dan adik-akikku yang satunya masih sd dan yang satunya masih kecil. Aku sama kakak kedua satu sekolahan jadi kita selalu berangkat bersama.



Bisa dibilang kalo aku ini anak yang agak nakal. Saat SMP pun aku sudah merokok ya walaupun masih mumpet-mumpet. Dan yang lebih parahnya lagi aku ini termasuk anak yang gila dengan sex. Aku sering nonton film BF baik lewat HP maupun kadang-kadang aku meminjam kaset VCD porno. Aku sangat berhasrat ingin mempraktekan apa yang sering aku lihat, tapi aku tidak bisa. Karena saat itu aku masih dilarang pacaran oleh orang tuaku karena umurku masih kecil. Umurku saat itu baru 13 tahun. Aku termasuk anak yang tidak jelek tapi juga gak ganteng, tapi aku mempunyai bakat dalam semua bidang olah raga tapi yang paling aku sukai saat itu adalah Volly. Tapi aku tidak menjadikan volley ini sebagai olah raga  murni tapi aku menjadi bakat volley ku ini sebagai sarana untuk mendapatkan uang.

Sampai suatu saat ada seorang cewek yang tau kalo aku volly dengan taruhan. Saat aku bermain volly sekilas aku melihat cewek itu memperhatikanku. Cewek itu namanya Rima, dia senagkatanku tapi berbeda kelas. Riska orangnya cantik, tinggi, tubuhnya langsing. Dia termasuk cewek cantik dalam sekolahanku. Tapi aku tetep focus pada volly ku ini. 15 menit sesudah volly dengan kemenanganku aku lantas menuju kantik untuk membeli minum. Tak lama aku dikantin tiba tiba Riska nyamperin aku, dia memanggilku karena saat itu aku sedang dengan teman-temanku. Oohh ya aku lupa ngasih tau, namaku Tomi. Cerita Mesum

“Thomas, bisa ngomong sebentar” ujar Riska
“Emang ada apa Rim, kok tumben kamu mencari kau” jawabku
“gak papa kok, bisa gak, kalo gak bisa yaudah aku pergi saja” sahut Riska dengan seakan dia akan pergi
“Eeeehh…iya bisa kok” lantas aq langsung nyamperin Riska
“Ada apa Ris” tanyaku
“Kamu tdi volley itu taruhan ya” Tanya Riska
“Kok kamu tau, siapa yang ngomong” jawabku
“Aaahhh gak perlu kamu tau siapa yang ngomong, bener atau enggak” Tanya Riska
“Iyha bener, terus kalo bener aku taruhan kenapa”?? jawabku menantang
“Aku akan ngelaporin kamu keorang tuamu kalo kamu sering maen volley taruhan saat sekolah” Riska menggetakku
“Eeeehhh..jangan donk Ris, nanti aku bisa dimarahin sama ortuku” jawabku memohon
“Makanya sekarang aku peringatkan, kalau maen volley lagi jangan pake taruhan, kalau enggak mau nurut aku akan member tahu orang tua kamu” Riska menasehatiku
“Iyha deeh Riska aku gak akan taruhan lagi. Kamu kok baik sama aku kayak gini emang kenapa Ris” tanyaku sambil menatap matanya

Riska tidak menjawab lantas meninggalkanku gitu aja. Aaaaahh….dasar cewek aneh pikirku Perlu diketahui kalo Riska itu adalah tetangga sebelah rumahku meskipun agak jauh ya sekitar 500 meteran lah dari rumahku. Kadang-kadang kita juga berangkat sekolah bersama. Riska termasuk keluarga yang lumayan kaya. Ayahnya mempunyai usaha jual beli sepeda motor, dan ibunya adalah seorang pegawai negri di kabupaten. Karena perbedaan derajat kita jadi aku menganggapnya biasa saja, karena aku berpikran tidak mungkin Riska mau sama aku. Walau kadang kadang aku juga menggodanya dan Riskapun malu malu. Biasa anak kecil ya begitulah, masih malu malu.

Sejak Riska menegurku waktu disekolah saat itu akumempunyai rasa yang berbeda dengan Riska. Rasa Cinta monyet pikirku. Lalu aku menemui Devi teman dekat Riska, lalu aku meminta nomer HP nya ( saat itu belum ada Blackberry jadi aku meminta nomer HP-nya) dan Devipun ngasih aku nomernya tapi aku berpean apda Devi agar tidak memberitahu dita kalau aku meminta nomernya ( biasa anak kecil masih jaim ). Malamnya aku iseng sms Riska, dalam sms ku aku hanya menulis “Haaaiiii”, Riska pun tidak membalasnya. 5 menit aku tunggu Riska tetap tak membalasnya, lalu aku sms lagi “Sombong banget siih Neng”. Naah sms ku yang kedua ini akhirnya dibalas oleh Riska “Kamu siapa, kok ngatain aku sombong, emang kamu kenal sama aku” bls Riska dengan judes.

Setelah Riska membalas judes akupun tak membalasnya, aku berniat untuk membuat penasaran dia. Keesokan harinya saat sekolah saat kami bertemu juga biasa saja tapi kalau aku Tanya tentang kenapa kemaren kamu “Care” denganku kayak gitu Riska masih tak menjawab dan langsung pergi. Hal itu semakin membuat aku penasaran. Malam harinya aku sms Riska lagi, sama seperti kemaren “Haaaiiiii” tapi kali ini Riska langsung membalsnya “kamu siapa, tolong dijawab, kalau kamu emang kenal denganku” balasan sms Riska. Karena balasannya baik gak judes seperti kemarenmalam akhirnya aku membalasnya jujur “Ini aku Thomas Ris,hehehe” bls smsku. “Oooalaah ini kamu to Tom, tak kirain siapa” bls Riska. “hehe,,,iyha ris ini aku Thomas, kamu lagi apa ris” balasku kembali. “lagi tiduran aja ni tom, kamu sendiri lagi apa tom?? Eeehh kenapa kamu sms aku ngatain aku sombong tom??” bls Riska. “sama aku juga lagi tiduran sambil nonton TV ris, hehehe…abisnya kemaren smsku yang pertama gak kamu balas kok, maaf ya ris” balasku. “lha aku gak tau nomer siapa makanya aku gak balas tom,aku orangnya gitu kalau gak kenal sms yang sms aku males balesnya” bls Riska. “Owwh begitu ya, aku minta maaf yak arena kau kemaren udh ngatain kamu sombong ris. Eeehh kamu udah makan belum ris?? Jangan lupa nomerku di save ya ris” balasku. “Iyha gak papa kok tom,makanya kalau sms itu dikasih nama biar tau. Aku udah makan kok, kamu udah belum tom” balas Tanya Riska. “Iyha Riska,,aku juga udah ko ris, eehh kemaren kenapa kamu care gitu sama aku rim” tanyaku yang masih penasaran. Kembali lag isms ku yang menanyakan tentang waktu itu gak dibalas lagi. Aku semakin dibuat penasaran, kenapa kalau ditanya tentang itu gak pernah dijawab. Aku bertekad untuk kapan kapan aku akan mengajak dia keluar dan aku akan menanyakannya lagi, mungkin kalau berdua dan bertemu langsung Riska akan jawab.

Siang harinya setelah pulang sekolah aku sms Riska “Riska kamu lagi apa?? Kamu ada acara gak??”. “Enggak ada kok tom, emang kenapa tom”??. “Aku ingin ngajak kamu maen ris,gmn kamu mau gak??”balasku. “maen kemana tom?? Tapi aku gak bisa sampai sore tom, soalnya aku nanti sore ada les” balas Riska. “Minum es buah aja kok, Cuma sebentar ris, setelah itu kita langsung pulang. Aku jemput kamu sekarang ya rim???”balasku bahagia. “Iyha tom” balas singkat Riska. Akupun langung menuju rumah rima yang hanya berjarak 500 meteran saja jd kn gak lama. Aku sampai didepan rumah Riska yang cukup besar itu ternyata Riska sudah menuggu didepan rumah. Langsung saja Riska membonceng motor Honda 70 ku yang jadul. Tak kusangka saat menuju es campur Riska berpegangan erat memeluk perutku, aku kaget, seketika juga langsung penisku berdiri tegang, tapi aku berusaha menahannya, agar Riska gak tahu.

Sampai tempat penjual es campur itu, kita ngobrol-ngobrol seperti biasa. Aku Tanya kesana sini, kemana mana panjang lebar dan sampailah aku kembali menanyakan kejadian waktu itu saat disekolahaan. “kamu setiap aku Tanya soal waktu disekolahan waktu itu kenapa kamu tidak menjawan ris, kenpa toh” tanyaku. “Eeeemmmm…kamu beneran mau tau kenapa ya tom”jawab rina menggodaku. “Iyha beneran mau tahu lah ris, kalau aku gak mau tahu ngapain aku Tanya terus sama kamu risris, kamu itu aneh” jawabku. “Begini tom, aku care sama kamu, mau ngasih tau kamu, marah marah kalau kamu salah semua itu karena aku suka sama kamu tom” balas Riska pelan. Tiba tiba sejenak aku diam dengan wajah yang kemerahan. “kamungomong gitu beneran ris??” tanayaku lagi. “Iyha beneran laah tom, ngapain kalo aku gak beneran suka sama kamu aku sampai mau kamu ajak keluar”jawab Riska. “Sebenarnya aku juga sudah suka sama kamu dari dulu ris, tapi aku gak berani ngomong karena kamu terlalu lebih segala-galanya ris. Berarti kamu mau jadi pacar aku kan ris??” jawabku pelan. “Iyha Tom, aku mau jadi pacar kamu, tapi janji kamu akan perhatian sama aku” jawab Riska minta janji. “Iyha ris aku akan selalu perhatian sama kamu, selalu sayang sama kamu ris”.

Hari itu kita pun jadian sebagai seorang kekasih. Semenjak jadian kita berangkat sekolah bersama, disekolahan selalu bersama, setiap malam selalu sms’an, bahagia rasanya dalam hati ini. Setelah seminggu lebih kita berpacaran, saat aku maen kerumahnya yang selalu sepi karena kedua orangtuanya yang selalu sibuk, lantas aku mencoba kadang mencium pipi Riska sambil tersenyum,Riska pun membalas dengan senyuman. Keadaan yang sepi membuat berhasrat untuk mencoba yang lainnya. Saat Riska tiduran diatas kakiku,  langsung saja aku beranikan diri mencium bibir Riska, Riska diam dan memandangku, entah setan apa yang ada diotakku ini, saat Riska memandangku aku langsung melumat bibir  rima, tapi tak kusangka ternyata Riska membalas lumatanku itu, dia membalas seranganku kebibirnya. Lidahnya juga bermain dimulutku. Ternyata dia lincah juga pikirku dalam hati. Lama sekitar 10 menit kita berciuman akhirnya kita kembali bersantai ngobrol aja. Waktu menunjukan sudah sore, akupun segera pulang.

Hari-hari selanjutnya selalu kita lalui seperti itu, saat aku maen dirumahnya kita selalu berciuman karena pada saat itu aku hanya berani menciumnya gak berani ngapa-ngapain. Sekitar sebulan lebih aku hanya berani sebatas ciuman saja. Setelah satu bulan lebih aku berpacaran dengan Riska, aku baru mulai berani pegang payudaranya, Riska pun membiarkannya saja. Setelah itu sampai suatu hari aku mengajaknya maen kerumahku. Saat itu rumahku sepi, keluargaku sedang pergi kekota. Setelah pulang sekolah dan Riska sudah ganti baju lalu dia datang kerumahku. “Pada kemana tom kok sepi rumahmu”Tanya Riska. “pada kekota ris, gak tau ngapain, aku sampai dirumah udah sepi kok, makanya aku meminta kamu untuk maen kerumaku” jawabku sambil senyum. “lha emangnya kenapa tom??” Tanya Riska. “kalau rumahku sepi kan kita jadi punya waktu yang banyak buwat bermesraan ris,hehe”jawabku sambil tersenyum. “Ahhh kamu ini aneh aneh aja tom, biasanya gimana aja” jawab Riska sambil senyum juga. Langsung saja kutarik tangan Riska dan langsung kucium bibir mungil Riska, kita saling berpagutan. Tangankupun sudah meremas-rems payudara Riska, walaupun baru dari luar kaosnya. Lama kita berciuman tanganku pun masuk kedalam kaos Riska, lalau aku tangankupun menerobos masuk BH yang dipakai Riska. Aku rasakan kenyal banget payudara Riska yang sedang ini dan tersa semakin mengeras. Aku pilin-pilin putting Riska dari dalam kaosnya sambil kita terus berciuman. Sejenak Riska melepaskan ciumanya dan merintih “Aaaahhhh…Tooom…Sakitt…Pelan-pelan saja ya” rintih Riska. Akupun sedikit mengendorkan tangankuyang memilin putingnya. Kita kembali berpagutan dan terus ku pilin putingnya.

15 menit sudah kita berciuman dan kupilin putingnya, lalu aku menggendong Riska masuk kamarku. Sampai dikamar aku menidurkannya dan kembali kita berciuman, kali ini tanganku  langsung menuju vaginanya, aku elus elus vaginanya dari luar celana dalamnya karena waktu itu Riska menggunakan rok jadi lebih mudah. Pertama tangan Riska menahanku, tapi aku terus berontak, aku terus menciumi bibir Riska dengan ganasnya sambil terus kutekan vaginanya sampai “Oooouuuuhhhh…..Ouuuuhhhh…” rintih Riska. Kali ini tangan Riska sudah tidak menahanku lagi, aku terus menekan nekan bibir vagina Riska. Terus kita berciuman tangan Riska aku pegang dan aku arahkan ke penisku yang sedari tadi sudah sangat tegang sampai keluar dari celana dalamku. Riska memegangnya tapi dia hanya sekedar memegang saja. Tanganku kembali ke vagina Riska, kali ini aku berusaha menyelipkan tanganku masuk kedalam celana dalam putih yang dia kenakan. Aku merasakan ada sebuah gundukan kecil tanpa ada bulunya. Apakah ini yang namanya vagina karena baru kali ini aku memegangnya secara langsung.

Tak berapa lama aku menyingkapkan kaos Riska dan menciumi putting ris kadang kadang juga aku sedot putingnya. Putting Riska sangat indah warnanya merah agak ke pink yang sudah mengeras. Sambil aku melumat payudara Riska tanganku membuka resleting celanaku dan menurunkan sedikit celana ku dan juga celana dalamku agar Riska bisa memegangnya dengan langsung dan bebas. Kupegang tangan Riska dan kuarahkan menuju penisnya dan akhirnya terpeganglah sudah penisku oleh Riska. Aku ajarkan tangan Riska agar menaik turunkan tangannya yang sedari memegang penisku. “Aaaahhh…Nikmat banget rasanya”. Tangan Riska sudah di penisku tanganku pun kembali menggogohi vagina Riska yang ternyata sekarang sudah mulai basah. Jari jri tanganku terus mencolek colek klitoris Riska, erangan demi erangan pun keluar dari mulut Riska “Aaaahhh….Niiikk…Maaaattt….” desah Riska.


5 menit sudah aku melumat putting dan mencolek klitoris Riska lalu aku membuka celana dalam putih Riska, lalu kuarahkan penisku didepan vagianya Riska. Sungguh dangat indah vagina Riska, putih bersih tanpa ditumbuhi bulu sedikitpun, bibir vagina yang masih merah membuat birahiku semakin naik. Awalnya Riska gak mau nglakuin ini, tapi setelah aku meyakinkan Riska sebentar akhirnya Riskapun mau dengan janji kalau aku akan selalu setia sama dia, dan akupun mengiyakan nya. Dengan masih memakai celana dan Riska pun masih menggunakan rok nya aku memasukkan penisku ke vaginanya. “Pelan pelan ya sayang” ucap Riska sesaat akumau memasukan penisku. “iyha saying” jawabku sambil aku memasukkan penisku. Terasa sangat sulit banget kepala penisku masuk ke memek Riska “Aaaaahhhh….” Riska sudah mendesah. Lalu akupun tak kurang akal, aku mengambil sedikit air liurku dan aku oleskan ke kepala penisku untuk membuat licin. Dan akhirnya kepala penisku pun masuk “Oooooouuuuhhhhhhhh…..” desah Riska panjang.

Pelan pelan aku memasukan penisku dan akhirnya “Bleeeessshhhhh….” Masuklah semua penisku kedalam liang vagina Riska disertai dengan rintihan panjang Riska “Ooouuuuuhhhhh….Oooouuuuuhhhh…..”. Saat semua penisku masuk vagina Riska terasa ada suatu cairan keluar dan saat kulihat ternyata darah. Darah perawan Riska mengalir, sejenak aku berhenti. Setelah beberapa detik aku melanjutkan memompa Riska dengan perlahan. Desahan Riska tak pernah berhenti, setiap genjotan yang aku lakukan Riska terus mendesah kenikmatan “Ouuuhhhh…Aaaahhh…OOuuuhhhh…Aaahhhh…Sayaaaaaang…”. “Aaaaahhhh…Ooouuuhhh….”. desahan Riska disamping kupingku membuat aku semakin bersemakin memompanya. Semakin lama semakin keras aku memompanya.

10 menit sudah aku memompa Riska akhirnya aku merasakan kalau aku akan keluar, segeralah kutarik penisku dari memek Riska dan kukocok sebentar dan akhirnya “Crooottthhh…..Crroooottthhh…Crrrooottthhh…Crrrooooootttthhhh….. spermaku nyemprot bnyak banget di perut Riska bahkan sampai payudara Riska. Banyak banget spermaku yang keluar. Akjpun terkulai lemas, aku tiduran disamping Riska yang juga measakan sangat lelah.

Sejenak kita hanya saling diam. Dalam keadaan yang berlumpuran spermaku aku berucap lirih ditelinga Riska “I Love You Sayang” dan sambil tersenyum Riska juga membalasnya “I Love You Too Sayang” lanjut aku mencium bibir Riska sebentar. Lalu Riska menyuruhku mengambilkan tisu, dan akupun mengambilkanya. Setelah tubuh Riska bersih kita keruang tamu untuk sejenak ngobroldan akhirnya aku mengajak keluar Riska untuk makan.

Setelah kejadian siang itu aku dan Riska semakin mesra, disekolahanpun kita selalu bersama terus saat jam istirahat. Dan minggu-minggu, bula-bulan dan tahun mendatang jika suasana memungkinkan kita kembali melakukannya. Sampai saat kita memasuki SMA, disinlah kita mulai berpisah sekolahan, aku dan Riska tidak satu sekolahan. Hal itulah yang menbuat hubungan kita semakin jauh dan kahirnya kita putus. -

NIKMATNYA SEKS PERTAMA

Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment