WWW.MANDIRIQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Pages

Wednesday, August 17, 2016

MANDIRIQQ - CERITA SEKS DENGAN LINDA

CERITA SEKS DENGAN LINDA


Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.



Di dalam bathtub yang berisikan air hangat, Dony dan Linda duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Dony. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya. Pelukan mereka sangat erat hingga dada mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Linda menahan nafas ketika menggeliatkan badannya.

Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting gunung kembarnya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya.
Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Dony yang licin dipenuhi buih-
buih sabun. Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan
lelaki itu menyentuh vaginanya. Linda menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher
Dony. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.
.


“Linda sangat mencintai Dony,” bisiknya.

Dony mengelus-elus bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buih-buih berbentuk bola-
bola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Linda. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah
yang terlihat semakin menarik karena buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut
gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bola-bola
itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Dony.

Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Dony dalam hati. Jatuh cinta terhadap
seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang
diciptakannya? Ah.., gumam Dony sambil menarik nafas panjang. Lalu dikecupnya anak rambut di kening
gadis itu. Ia tak mampu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Linda
yang lembut dan kadang-kadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan
birahi membakar tubuhnya.

“Dony juga sangat mencintai Linda. Sebelumnya tak pernah Dony rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti
saat ini..” ujar Dony.

Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. Lalu Dony menarik tubuh
gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak
tangannya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke
dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di
atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Dony semakin
keras ketika bersentuhan dengan vagina gadis itu. Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis
itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya. Dan dengan usapan lembut, telapak
tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Linda
di jari tengahnya. Diusap-usapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging
antara dubur dan vagina.


“Dony.., Dony nakal!” desah Linda sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

Walau tengkuknya basah, Linda merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang
mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Dony semakin
bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Dony berulang kali ketika merasakan ujung jari Dony
menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir
luar vaginanya diusap-usap. Linda berulang kali mengecup leher Dony. Kecupan panas dan liar sebagai
ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan
gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi
kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi
terasa lebih kasar daripada biasanya. Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih
tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Dony yang menari-nari di
antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas
untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.

Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapan-usapan jari
yang terasa kesat di lubang vaginanya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di
vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.

Dengan cepat Dony pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis
belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya
kembali cairan sabun ke telapak tangannya. Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia
itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara
jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu,
ia meremasnya dengan lembut.

Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas.
Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di
jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan
diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan
berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

“Dony, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Linda sambil menggeliatkan pinggulnya.

Ia merasakan batang kemaluan Dony semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang
kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala
sambil menoleh ke belakang. ceritasexterbaru.org Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya
dengan mesra. Lidahnya menjulur dan bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Dony. Tangannya
kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.

Dony menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Linda. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di
bagian atas vagina gadis itu. Menikmati bulu-bulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jari-jarinya.
Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina mungil itu berulang kali. Vagina yang baru
kira-kira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang
kemaluannya.

Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak
tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin.
Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang
semakin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.

“Aarrgghh..!” rintih Linda ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan
bongkah pantatnya.

Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun,
pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir
vaginanya dengan cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.

Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Dony telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan
itu telah membengkak dan terlihat mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan
itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya.
Lalu ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya
berbinar-binar mengamati lekukan yang indah itu.

Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya.
Dikecupnya bagian ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes
lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak,
matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.

Tubuh Dony bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Linda bergerak-gerak mencicipi
lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras.
Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang
memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.

Setelah berdiri, Linda merasakan telapak tangan Dony mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya,
telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya
di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Dony menyelipkan
cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vaginanya. Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan
itu terlepas kembali. Dony agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan
kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya.
Nafasnya mendengus-dengus tak teratur. Dengan terburu-buru, ia mendorong pinggulnya.

“Argh, aarrgghh.., Dony!” rintih Linda.
“Masih sakit?” tanya Dony.
“Sakit dikit..” jawab Linda.

Dony menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula.
Sambil mendorong, ia menatap vagina gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola
matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia
masih menatap terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu
merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

“Masih sakit, Sayang?”
“Hmm!”
“Sakit?”
“Enaak.., Dony!”

Dony tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang
kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut
rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya. Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu
sekaligus dikaguminya!

Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan
kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ide-ide liar yang sensasional dalam
bercinta. Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Dony dalam hati. Bakat untuk
menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahan-lahan Dony menarik batang
kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

“Aarrgghh..!” rintih Linda ketika merasakan batang kemaluan Dony kembali menghunjam vaginanya.

Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya
dengan erat merangkul leher Dony. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas
menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur
tubuhnya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa
sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.

Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat
merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Linda
beberapa kali terhenti ketika Dony menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya. Menarik dan menghunjam
dengan cepat hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan
pangkal paha Dony. Dan setiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga
ke ubun-ubun.

“Aarrgghh.., aarrgghh.., Dony!”
“Dony.., Linda pipiis..!”

Rintihan itu membuat Dony semakin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari
dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari
lubang batang kemaluannya. Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak
mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-
denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat
ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Linda, aarrgghh..!” raung Dony sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalam-
dalamnya.
“Donyy.., sstt, sstt..” desis Linda berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat
dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

‘Tembakan’ yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan
punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah
bergantung di leher Dony.


“Aarrgghh.., Linda! Argh.., enaknya!” rintih Dony di telinga murid yang sangat disayanginya itu.
“Donyy.., sstt.., sstt..!” desis Linda pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

Kedua telapak tangan Dony memangku bongkah pantat Linda. Telapak tangannya masih dapat merasakan
kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga
yang masih tersisa di tubuhnya, di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh. Ia tak
ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina
yang sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

“Puas, Sayang?” bisik Dony sambil mengusap-usap punggung Linda.
“Puas banget!”
“Dony sangat menyayangi Linda.”
“Linda juga sangat sayang pada Dony,” kata Linda sambil mencium bibir Dony.

Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Dony mengkerut dan terlepas dari vagina
Linda.-

RAHASIADARI PERAWATAN TUBUH

Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment