WWW.MANDIRIQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Pages

Monday, May 30, 2016

MANDIRIQQ - TETANGGAKU YANG VIRGIN

TETANGGAKU YANG VIRGIN

Sudah bertahun-tahun kegiatan ronda malam di lingkungan tempat tinggalku berjalan dengan baik. Setiap malam ada satu grup terdiri dari tiga orang. Sebagai anak muda yang sudah bekerja aku dapat giliran ronda pada malam minggu. Pada suatu malam minggu aku giliran ronda. Tetapi sampai pukul 23.00 dua orang temanku tidak muncul di pos perondaan. Aku tidak peduli mau datang apa tidak, karena aku maklum tugas ronda adalah sukarela, sehingga tidak baik untuk dipaksa-paksa. Biarlah aku ronda sendiri tidak ada masalah.


Karena memang belum mengantuk, aku jalan-jalan mengontrol kampung. Biasanya kami mengelilingi rumah-rumah penduduk. Pada waktu sampai di samping rumah Pak Andi, aku melihat kaca nako yang belum tertutup. Aku mendekati untuk melihat apakah kaca nako itu kelupaan ditutup atau ada orang jahat yang membukanya. Dengan hati-hati kudekati, tetapi ternyata kain korden tertutup rapi. Kupikir kemarin sore pasti lupa menutup kaca nako,tetapi langsung menutup kain kordennya saja. Mendadak aku mendengar suara aneh, seperti desahan seseorang. Kupasang telinga baik-baik,ternyata suara itu datang dari dalam kamar. Kudekati pelan-pelan, dan darahku berdesir, ketika ternyata itu suara orang bersetubuh. Nampaknya ini kamar tidur Pak Andi dan istrinya. Aku lebih mendekat lagi, suaranya dengusan nafas yang memburu dan gemerisik dan goyangan tempat tidur lebih jelas terdengar.
“Ssshh… hhemm… uughh… ugghh” , terdengar suara dengusan dan suara orang seperti menahan sesuatu. Jelas itu suara Bu Niki yang ditindih suaminya. Terdengar pula bunyi kecepak-kecepok, nampaknya penis Pak Andi sedang mengocok liang vagina Bu Niki.

Aduuh,darahku naik ke kepala, penisku sudah berdiri keras seperti kayu. Aku betul-betul iri membayangkan Pak Andi menggumuli istrinya. Alangkah nikmatnya menyetubuhi Bu Niki yang cantik dan bahenol itu.

“Oohh,sshh buuu, aku mau keluar, sshh…. ssshh..”
terdengar suara Pak Andi tersengal-sengal. Suara kecepak-kecepok makin cepat, dan kemudian berhenti. Nampaknya Pak Andi sudah ejakulasi dan pasti penisnya dibenamkan dalam-dalam ke dalam vagina Bu Niki. Selesailah sudah persetubuhan itu, aku pelan-pelan meninggalkan tempat itu dengan kepala berdenyut-denyut dan penis yang kemeng karena tegang dari Andi.Sejak malam itu, aku jadi sering mengendap-endap mengintip kegiatan suami-istri itu di tempat tidurnya. Walaupun nako tidak terbuka lagi,namun suaranya masih jelas terdengar dari sela-sela kaca nako yang tidak rapat benar. Aku jadi seperti detektip partikelir yang mengamati kegiatan mereka di sore hari. Biasanya pukul 21.00 mereka masih melihat siaran TV, dan sesudah itu mereka mematikan lampu dan masuk ke kamar tidurnya. Aku mulai melihat situasi apakah aman untuk mengintip mereka.Apabila aman, aku akan mendekati kamar mereka. Kadang-kadang mereka


hanya bercakap-cakap sebentar, terdengar bunyi gemerisik (barangkali memasang selimut), lalu sepi. Pasti mereka terus tidur. Tetapi apabila mereka masuk kamar, bercakap-cakap, terdengar ketawa-ketawa kecil mereka, jeritan lirih Bu Niki yang kegelian (barangkali dia digelitik, dicubit atau diremas buah dadanya oleh Pak Andi), dapat dipastikan akan diteruskan dengan persetubuhan. Dan aku pasti mendengarkan sampai selesai. Rasanya seperti kecanduan dengan suara-suara Pak Andi dan khususnya suara Bu Niki yang keenakan disetubuhi suaminya.

Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa. Apabila aku bertemu Bu Niki juga biasa-biasa saja, namun tidak dapat dipungkiri, aku jadi jatuh cinta sama istri Pak Andi itu. Orangnya memang cantik, dan badannya padat berisi sesuai dengan seleraku. Khususnya pantat dan buah dadanya yang besar dan bagus. Aku menyadari bahwa hal itu tidak akan mungkin, karena Bu Niki istri orang. Kalau aku berani menggoda Bu Niki pasti jadi masalah besar di kampungku. Bisa-bisa aku dipukuli atau diusir dari kampungku.

Tetapi nasib orang tidak ada yang tahu. Ternyata aku akhirnya dapat menikmati keindahan tubuh Bu Niki. Pada suatu hari aku mendengar Pak Andi opname di rumah sakit, katanya operasi usus buntu. Sebagai tetangga dan masih bujangan aku banyak waktu untuk menengoknya di rumah sakit. Dan yang penting aku mencoba membangun hubungan yang lebih akrab dengan Bu Niki. Pada suatu sore, aku menengok di rumah sakit bersamaan dengan adiknya Pak Andi. Sore itu,mereka sepakat Bu Niki akan digantikan adiknya menunggu di rumah sakit,karena Bu Niki sudah beberapa hari tidak pulang. Aku menawarkan diri untuk pulang bersamaku. Mereka setuju saja dan malah berterima kasih.

Terus terang kami sudah menjalin hubungan lebih akrab dengan keluarga itu.Sehabis mahgrib aku bersama Bu Niki pulang. Dalam mobilku kami mulai mengobrol, mengenai sakitnya Pak Andi. Katanya seminggu lagi sudah boleh pulang.Aku mulai mencoba untuk berbicara lebih dekat lagi, atau katakanlah lebih kurang ajar. Inikan kesempatan bagus sekali untuk mendekatai Bu Nikki.

“Bu, maaf yaa. ngomong-ngomong Bu Niki sudah berkeluarga sekitar 3 tahun kok belum diberi momongan yaa”, kataku hati-hati.

“Ya, itulah Dik Benny. Kami kan hanya lakoni. Barangkali Tuhan belum mengizinkan”, jawab Bu Niki.

“Tapi anu tho bu… anuu.. bikinnya khan jalan terus.” godaku.

“Ooh apa, ooh. kalau itu sih iiiya Dik Benny” jawab Bu Niki agak kikuk.

Sebenarnya kan aku tahu, mereka setiap minggunya minmal 2 kali bersetubuh dan terbayang kembali desahan Bu Niki yang keenakan. Darahku semakin berdesir-desir. Aku semakin nekad saja.

“Tapi, kok belum berhasil juga yaa bu?” lanjutku.

“Ya, itulah, kami berusaha terus. Tapi ngomong-ngomong kapan Dik Benny kimpoi. Sudah kerja, sudah punya mobil, cakep lagi. Cepetan dong. Nanti keburu tua lhoo”, kata Bu Niki.

“Eeh, benar nih Bu Niki. Aku cakep niih. Ah kebetulan, tolong carikan aku Bu. Tolong carikan yang kayak IBu Niki ini lhoo”, kataku menggodanya.

“Lho, kok hanya kayak saya. Yang lain yang lebih cakep kan banyak. Saya khan sudah tua, jelek lagi”, katanya sambil ketawa.

Aku harus dapat memanfaatkan situasi. Harus, Bu Niki harus aku dapatkan.

“Eeh, Bu Niki. Kita kan nggak usah buru-buru nih. Di rumah Bu Niki juga kosong. Kita cari makan dulu yaa. Mauu yaa bu, mau yaa”, ajakku dengan penuh kekhawatiran jangan-jangan dia menolak.

“Tapi nanti kemaleman lo Dik”, jawabnya.

“Aah, baru jam tujuh. Mau ya Buu”, aku sedikit memaksa.

“Yaa gimana yaa… ya deh terserah Dik Benny. Tapi nggak malam-malam lho.” Bu Niki setuju. Batinku bersorak.

Kami berehenti di warung bakmi yang terkenal. Sambil makan kami terus mengobrol. Jeratku semakin aku persempit.

“Eeh, aku benar-benar tolong dicarikan istri yang kayak Bu Niki dong Bu. benar nih. Soalnya begini bu, tapii eeh nanti Bu Niki marah sama saya. Nggak usaah aku katakan saja deh”, kubuat Bu Niki penasaran.

“Emangnya kenapa siih.” Bu Niki memandangku penuh tanda tanya.

“Tapi janji nggak marah lho.” kataku memancing. Dia mengangguk kecil.

“Anu bu… tapi janji tidak marah lho yaa.”

“Bu Niki terus terang aku terobsesi punya istri seperti Bu Niki. Aku benar-benar bingung dan seperti orang gila kalau memikirkan Bu Niki. Aku menyadari ini nggak betul. Bu Niki kan istri tetanggaku yang harus aku hormati. Aduuh, maaf, maaf sekali bu. aku sudah kurang ajar sekali”,

kataku menghiba. Bu Niki melongo, memandangiku. sendoknya tidak terasa jatuh di piring. Bunyinya mengagetkan dia, dia tersipu-sipu, tidak berani memandangiku lagi.Sampai selesai kami jadi berdiam-diaman. Kami berangkat pulang. Dalam mobil aku berpikir, ini sudah telanjur basah. Katanya laki-laki harus nekad untuk menaklukkan wanita. Nekad kupegang tangannya dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku memegang setir. Di luar dugaanku, Bu Niki balas meremas tanganku. Batinku bersorak. Aku tersenyum penuh kemenangan. Tidak ada kata-kata, batin kami, perasaan kami telah bertaut. Pikiranku melambung, melayang-layang. Mendadak ada sepeda motor menyalib mobilku. Aku kaget.

“Awaas! hati-hati!” Bu Niki menjerit kaget.

“Aduh nyalib kok nekad amat siih”, gerutuku.

“Makanya kalau nyetir jangan macam-macam”,
kata Bu Niki. Kami tertawa. Kami tidak membisu lagi, kami ngomong, ngomong apa saja. Kebekuan cair sudah.Sampai di rumah aku hanya sampai pintu masuk, aku lalu pamit pulang.Di rumah aku mencoba untuk tidur. Tidak bisa. Nonton siaran TV, tidak nyaman juga. Aku terus membayangkan Bu Niki yang sekarang sendirian,hanya ditemani pembantunya yang tua di kamar belakang. Ada dorongan sangat kuat untuk mendatangi rumah Bu Niki. Berani nggaak, berani nggak. Mengapa nggak berani. Entah setan mana yang mendorongku, tahu-tahu aku sudah keluar rumah. Aku mendatangi kamar Bu Niki. Dengan berdebar-debar, aku ketok pelan-pelan kaca nakonya,
“Buu Niki, aku Benny”,
kataku lirih. Terdengar gemerisik tempat tidur, lalu sepi. Mungkin Bu Niki bangun dan takut. Bisa juga mengira aku maling.
“Aku Benny”,
kataku lirih. Terdengar gemerisik. Kain korden terbuka sedikit. Nako terbuka sedikit.
“Lewat belakang!”
kata Bu Niki. Aku menuju ke belakang ke pintu dapur.Pintu terbuka, aku masuk, pintu tertutup kembali. Aku nggak tahan lagi,Bu Niki aku peluk erat-erat, kuciumi pipinya, hidungnya, bibirnya dengan lembut dan mesra, penuh kerinduan. Bu Niki membalas memelukku, wajahnya disusupkan ke dadaku.

“Aku nggak bisa tidur”, bisikku.

“Aku juga”,
katanya sambil memelukku erat-erat. Dia melepaskan pelukannya. Aku dibimbingnya masuk ke kamar tidurnya. Kami berpelukan lagi, berciuman lagi dengan lebih bernafsu.
“Buu, aku kangen bangeeet. Aku kangen”, bisikku sambil terus menciumi dan membelai punggungnya. Nafsu kami semakin menggelora. Aku ditariknya ke tempat tidur. Bu Niki membaringkan dirinya. Tanganku menyusup ke buah dadanya yang besar dan empuk, aduuh nikmat sekali, kuelus buah dadanya dengan lembut, kuremas pelan-pelan. Bu Niki menyingkapkan dasternya ke atas, dia tidak memakai BH. Aduh buah dadanya kelihatan putih dan menggung. Aku nggak tahan lagi, kuciumi, kukulum pentilnya, kubenamkan wajahku di kedua buah dadanya, sampai aku nggak bisa bernapas. Sementara tanganku merogoh kemaluannya yang berbulu tebal. Celana dalamnya kupelorotkan, dan Bu Niki meneruskan ke bawah sampai terlepas dari kakinya. Dengan sigap aku melepaskan sarung dan celana dalamku. Penisku langsung tegang tegak menantang. Bu Niki segera menggenggamnya dan dikocok-kocok pelan dari ujung penisku ke pangkal pahaku. Aduuh, rasanya geli dan nikmat sekali. Aku sudah nggak sabar lagi. Aku naiki tubuh Bu Niki, bertelekan pada sikut dan dengkulku.Kaki Bu Niki dikangkangkannya lebar-lebar, penisku dibimbingnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Digesek-gesekannya di bibir kemaluannya, makin lama semakin basah, kepala penisku masuk, semakin dalam, semakin… dan akhirnya blees, masuk semuanya ke dalam kemaluan Bu Niki. Aku turun-naik pelan-pelan dengan teratur. Aduuh, nikmat sekali. Penisku dijepit kemaluan Bu Niki yang sempit dan licin. Makin cepat kucoblos, keluar-masuk, turun-naik dengan penuh nafsu.
“Aduuh, Dik Benny, Dik Bennyi… enaak sekali, yang cepaat.. teruus”, bisik Bu Niki sambil mendesis-desis. Kupercepat lagi. Suaranya vagina Bu Niki kecepak-kecepok, menambah semangatku.
“Dik Bennyii aku mau muncaak…muncaak, teruus… teruus”,
Aku juga sudah mau keluar. Aku percepat, dan penisku merasa akan keluar. Kubenamkan dalam-dalam ke dalam vagina Bu Niki sampai amblaas. Pangkal penisku berdenyut-denyut, spermaku muncrat-muncrat di dalam vagina Bu Niki. Kami berangkulan kuat-kuat,napas kami berhenti. Saking nikmatnya dalam beberapa detik nyawaku melayang entah kemana. Selesailah sudah. Kerinduanku tercurah sudah, aku merasa lemas sekali tetapi puas sekali.Kucabut penisku, dan berbaring di sisinya. Kami berpelukan, mengatur napas kami. Tiada kata-kata yang terucapkan, ciuman dan belaian kami yang berbicara.

“Dik Benny, aku curiga, salah satu dari kami mandul. Kalau aku subur, aku harap aku bisa hamil dari spermamu. Nanti kalau jadi aku kasih tahu. Yang tahu bapaknya anakku kan hanya aku sendiri kan. Dengan siapa aku membuat anak”,
katanya sambil mencubitku. Malam itu pertama kali aku menyetubuhi Bu Niki tetanggaku. Beberapa kali kami berhubungan sampai aku kimpoi dengan wanita lain. Bu Niki walaupun cemburu tapi dapat memakluminya.

Keluarga pak Andi sampai saat ini hanya mempunyai satu anak perempuan yangcantik. Apabila di kedepankan, Bu Niki sering menciumi anak itu,sementara matanya melirikku dan tersenyum-senyum manis. Tetanggaku pada meledek Bu Niki, mungkin waktu hamil Bu Niki benci sekali sama aku. Karena anaknya yang cantik itu mempunyai mata, pipi, hidung, dan bibir yang persis seperti mata, pipi, hidung, dan bibirku.Seperti telah anda ketahui hubunganku dengan Bu Niki istri tetanggaku yang cantik itu tetap berlanjut sampai kini, walaupun aku telah berumah tangga.

Namun dalam perkimpoianku yang sudah berjalan dua tahun lebih, kami belum dikaruniai anak. Istriku tidak hamil-hamil juga walaupun penisku kutojoskan ke vagina istriku siang malam dengan penuh semangat.Kebetulan istriku juga mempunyai nafsu seks yang besar. Baru disentuh saja nafsunya sudah naik. Biasanya dia lalu melorotkan celana dalamnya, menyingkap pakaian serta mengangkangkan pahanya agar vaginanya yang tebal bulunya itu segera digarap. Di mana saja, di kursi tamu, di dapur, di kamar mandi, apalagi di tempat tidur, kalau sudah nafsu, ya aku masukkan saja penisku ke vaginanya.

Istriku juga dengan penuh gairah menerima coblosanku. Aku sendiri terus terang setiap saat melihat istriku selalu nafsu saja deh. Memang istriku benar-benar membuat hidupku penuh semangat dan gairah.


Tetapi karena istriku tidak hamil-hamil juga aku jadi agak kawatir. Kalau mandul, jelas aku tidak. Karena sudah terbukti Bu Niki hamil, dan anakku yang cantik itu sekarang menjadi anak kesayangan keluarga Pak Andi. Apakah istriku yang mandul? Kalau melihat fisik serta haidnya yang teratur, aku yakin istriku subur juga. Apakah aku kena hukuman karena aku selingkuh dengan Bu Niki? aah, mosok. Nggak mungkin itu. Apakah karena dosa? Waah, mestinya ya memang dosa besar. Tapi karena menyetubuhi Bu Niki itu enak dan nikmat, apalagi dia juga senang, maka hubungan gelap itu perlu diteruskan, dipelihara, dan dilestarikan.

Untuk mengatur perselingkuhanku dengan Bu Niki, kami sepakat dengan membuat kode khusus yang hanya diketahui kami berdua. Apabila Pak Andi tidak ada di rumah dan benar-benar aman, Bu Niki memadamkan lampu di sumur belakang rumahnya. Biasanya lampu 5 watt itu menyala sepanjang malam, namun kalau pada pukul 20.00 lampu itu padam, berarti keadaan aman dan aku dapat mengunjungi Bu Niki. (Anda dapat meniru caraku yang sederhana ini. Gratis tanpa bayar pulsa telepon yang makin mahal). Karena dari samping rumahku dapat terlihat belakang rumah Bu Niki, dengan mudah aku dapat menangkap tanda tersebut. Tetapi pernah tanda itu tidak ada sampai 1 atau 2 bulan, bahkan 3 bulan. Aku kadang-kadang jadi agak jengkel dan frustasi (karena kangen) dan aku mengira juga Bu Niki sudah bosan denganku. Tetapi ternyata memang kesempatan itu benar-benar tidak ada, sehingga tidak aman untuk bertemu.

Pada suatu hari aku berpapasan dengan Bu Niki di jalan dan seperti biasanya kami saling menyapa baik-baik. Sebelum melanjutkan perjalanannya, dia berkata,

“Dik Benny, besok malam minggu ada keperluan nggak?”

“Kayaknya sih nggak ada acara kemana-mana. Emangnya ada apa?” jawabku dengan penuh harapan karena sudah hampir satu bulan kami tidak bermesraan.

“Nanti ke rumah yaa!” katanya dengan tersenyum malu-malu.

“Emangnya Pak Andi nggak ada?”

kataku. Dia tidak menjawab, cuma tersenyum manis pergi meneruskan perjalanannya. Walaupun sudah biasa, darahku pun berdesir juga membayangkan pertemuanku malam minggu nanti.Seperti biasa malam minggu adalah giliran ronda malamku. Istriku sudah tahu itu, sehingga tidak menaruh curiga atau bertanya apa-apa kalau pergi keluar malam itu. Aku sudah bersiap untuk menemui Bu Niki. Aku hanya memakai sarung, (tidak memakai celana dalam) dan kaos lengan panjang biar agak hangat. Dan memang kalau tidur aku tidak pernah pakai celana dalam tetapi hanya memakai sarung saja. Rasanya lebih rileks dan tidak sumpek, serta penisnya biar mendapat udara yang cukup setelah seharian dipepes dalam celana dalam yang ketat. Waktu menunjukkan pukul 22.00. Lampu belakang rumah Bu Niki sudah padam . Aku berjalan memutar dulu untuk melihat situasi apakah sudah benar-benar sepi dan aman. Setelah yakin aman, aku menuju ke samping rumah Bu Niki. Aku ketok kaca nako kamarnya. Tanpa menunggu jawaban, aku langsung menuju ke pintu belakang. Tidak berapa lama terdengar kunci dibuka. Pelan pintu terbuka dan aku masuk ke dalam. Pintu ditutup kembali. Aku berjalan beriringan mengikuti Bu Niki masuk ke kamar tidurnya. Setelah pintu ditutup kembali, kami langsung berpelukan dan berciuman untuk menyalurkan kerinduan kami. Kami sangat menikmati kemesraan itu, karena memang sudah hampir satu bulan kami tidak mempunyai kesempatan untuk melakukannya. Setelah itu, Bu Niki mendorongku, tangannya di pinggangku, dan tanganku berada di pundaknya. Kami berpandangan mesra, Bu Niki tersenyum manis dan memelukku kembali erat-erat. Kepalanya disandarkan di dadaku.

“Paa, sudah lama kita nggak begini”,
katanya lirih. Bu Niki sekarang kalau sedang bermesraan atau bersetubuh memanggilku Papa. Demikian juga aku selalu membisikkan dan menyebutnya Mama kepadanya. Nampaknya Bu Niki menghayati betul bahwa Nia, anaknya yang cantik itu bikinan kami berdua.

“Pak Andi sedang kemana sih maa”, tanyaku.

“Sedang mengikuti piknik karyawan ke Pangandaran. Aku sengaja nggak ikut dan hanya dia saja yang ikut. Tenang saja, pulangnya baru besok sore”,

katanya sambil terus mendekapku.

“Maa, aku mau ngomong nih”, kataku sambil duduk bersanding di tempat tidur. Bu Niki diam saja dan memandangku penuh tanda tanya.

“Maa, sudah dua tahun lebih aku berumah tangga, tetapi istriku belum hamil-hamil juga. Kamu tahu, mustinya secara fisik, kami tidak ada masalah. Aku jelas bisa bikin anak, buktinya sudah ada kan. Aku nggak tahu kenapa kok belum jadi juga. Padahal bikinnya tidak pernah berhenti, siang malam”, kataku agak melucu. Bu Niki memandangku.

“Pa,aku harus berbuat apa untuk membantumu. Kalau aku hamil lagi, aku yakin suamiku tidak akan mengijinkan adiknya dia kamu minta menjadi anak angkatmu. Toh anak kami kan baru dua orang nantinya, dan pasti suamiku akan sayang sekali. Untukku sih memang seharusnya bapaknya sendiri yang mengurusnya. Tidak seperti sekarang, keenakan dia. Cuma bikin doang, giliran sudah jadi bocah orang lain dong yang ngurus”, katanya sambil merenggut manja. Aku tersenyum kecut.

“Jangan-jangan ini hukuman buatku ya maa, Aku dihukum tidak punya anak sendiri. Biar tahu rasa”, kataku.

“Ya sabar dulu deh paa, mungkin belum pas saja. Spermamu belum pas ketemu sama telornya Nia (nama istriku). Siapa tahu bulan depan berhasil”, katanya menghiburku.



“Ya mudah-mudahan. Tolong didoain yaa…”

“Enak saja. Didoain? Mustinya aku kan nggak rela Papa menyetubuhi Nia istrimu itu. Mustinya Papa kan punyaku sendiri, aku monopoli. Nggak boleh punya Papa masuk ke perempuan lain kan. Kok malah minta didoain.Gimana siih”,

katanya manja dan sambil memelukku erat-erat. Benar juga, mestinya kami ini jadi suami-istri, dan Nia itu anak kami.

“Maa, kalau kita ngomong-ngomong seperti ini, jadinya nafsunya malah jadi menurun lho. Jangan-jangan nggak jadi main nih”,

kataku menggoda.

“Iiih, dasar”, katanya sambil mencubit pahaku kuat-kuat.

“Makanya jangan ngomong saja. Segera saja Mama ini diperlakukan sebagaimana mestinya. Segera digarap doong!” katanya manja.Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tentu saja kami tidak puas hanya berciuman dan berpelukan saja. Kutidurkan dia di tempat tidur, kutelentangkan. Bu Niki  Pasrah saja mau diapain. Dia memakai daster dengan kancing yang berderet dari atas ke bawah. Kubuka kancing dasternya satu per satu mulai dari dada terus ke bawah. Kusibakkan ke kanan dan ke kiri bajunya yang sudah lepas kancingnya itu. Menyembullah buah dadanya yang putih menggunung (dia sudah tidak pakai BH). Celana dalam warna putih yang menutupi vaginanya yang nyempluk itu aku pelorotkan. Aku benar-benar menikmati keindahan tubuh istri gelapku ini. Saat satu kakinya ditekuk untuk melepaskan celana dalamnya, gerakan kakinya yang indah, vaginanya yang agak terbuka, aduh pemandangan itu sungguh indah. Benar-benar membuatku menelan ludah. Wajah yang ayu, buah dada yang putih menggunung, perut yang langsing, vagina yang nyempluk dan agak terbuka, kaki yang indah agak mengangkang, sungguh mempesona. Aku tidak tahan lagi. Aku lempar sarungku dan kaosku entah jatuh dimana. Aku segera naik di atas tubuh Bu Niki. Kugumuli dia dengan penuh nafsu. Aku tidak peduli Bu Niki megap-megap keberatan aku tindih sepenuhnya. Habis gemes banget, nafsu banget sih.

“Uugh jangan nekad tho. Berat nih”, keluh Bu Niki. Aku bertelekan pada telapak tanganku dan dengkulku. Penisku yang sudah tegang banget aku paskan ke vaginanya. Terampil tangan Bu Niki memegangnya dan dituntunnya ke lubang vaginanya yang sudah basah. Tidak ada kesulitan lagi, masuklah semuanya ke dalam vaginanya. Dengan penuh semangat kukocok vagina Bu Niki dengan penisku. Bu Niki semakin naik, menggeliat dan merangkulku, melenguh dan merintih. Semakin lama semakin cepat, semakin naik, naik, naik ke puncak.

“Teruuus, teruus paa.. sshh… ssh…” bisik Bu Niki

“Maa, aku juga sudah mau… keluaarr”,

“Yang dalam paa… yang dalamm. Keluarin di dalaam Paa… Paa… Adduuh Paa nikmat banget Paa…, ouuch..”, jeritnya lirih yang merangkulku kuat-kuat. Kutekan dalam-dalam penisku ke vaginanyanya. Croot, cruuut, crruut, keluarlah spermaku di dalam rahim istri gelapku ini. Napasku seperti terputus. Kenikmatan luar biasa menjalar kesuluruh tubuhku. Bu Niki menggigit pundakku. Dia juga sudah mencapai puncak. Beberapa detik dia aku tindih dan dia merangkul kuat-kuat. Akhirnya rangkulannya terlepas. Kuangkat tubuhku. Penisku masih di dalam, aku gerakkan pelan-pelan, aduh geli dan ngilu sekali sampai tulang sumsum. Vaginanya licin sekali penuh spermaku. Kucabut penisku dan aku terguling di samping Bu Niki. Bu Niki miring menghadapku dan tangannya diletakkan di atas perutku. Dia berbisik,

“Paa, Nia sudah cukup besar untuk punya adik. Mudah-mudahan kali ini langsung jadi ya paa. Aku ingin dia seorang laki-laki. Sebelum Papa Andi mengeluh Nia belum hamil, aku memang sudah berniat untuk membuatkan Nia seorang adik. Sekalian untuk test apakah Papa masih joos apa tidak. Kalau aku hamil lagi berarti Papa masih joosss. Kalau nanti pengin menggendong anak, ya gendong saja Nia sama adiknya yang baru saja dibuat ini.” Dia tersenyum manis. Aku diam saja. menerawang jauh, alangkah nikmatnya bisa menggendong anak-anakku.

Malam itu aku bersetubuh lagi. Sungguh penuh cinta kasih, penuh kemesraan. Kami tuntaskan kerinduan dan cinta kasih kami malam itu. Dan aku menunggu dengan harap-harap cemas, jadikah anakku yang kedua di Rahim istri gelapku ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


♠♦ www.MandiriQQ.com ♦♣
Situs Poker dan Domino QQ yang Terpercaya dan Aman
Hanya dengan 1 user id untuk semua game ..
Kami memberikan bonus :
* bonus DEPOSIT 3%
* bonus Turn Over 0.5 - 0.8%
* bonus referral 20%

Kami mempunyai PROMO TERBARU yaitu
" EVENT BEST TURNOVER "
Dengan total TurnOver yang kami hitung per-Bulan nya ..
Semakin Tinggi TO Anda, semakin Tinggi juga Hadiah yang akan anda dapatkan ..

Mari bergabung dengan kami dan dapatkan hadiahnya hingga ratusan juta rupiah dengan meningkatkan TurnOver anda.
Promo ini berlaku mulai 1 Juni - 30 Juni 2016 ..

Minimal deposit hanya Rp. 20.000 dan minimal withdraw Rp. 50.000
Daftarkan sekarang dan dapatkan bonusnya hanya disini
http://mandiriqq.com/?ref=990234

Hubungi kami di BBM : 2BE2B4BA dan livechat : www.mandiriqq.com

Sunday, May 29, 2016

MANDIRIQQ - PEKERJAANKU YANG NIKMAT

PEKERJAANKU YANG NIKMAT

Pagi itu Vero berdandan lebih lama dari biasanya.Vero, itu namaku, di usiaku yang 31 ini aku sudah lama tidak keluar dan bekerja di dunia malam selain di rumah tangga.Beberapa tahun Vero hanya mengurus anak, sehingga terkucilkan dari dunia luar.Kini anakku sudah cukup besar, sehingga bisa kutitipkan ke orang tuaku.Hari ini tampilanku harus jauh lebih dari biasanya..kukenakan sepatu hak tinggi yang lama di lemari.Rambut ku ikat keatas dengan rapi bak pramugari.Kukenakan tank top putih , kusemprotkan sedikit minyak wangi kesukaanku, lalu kudobel dengan blazer.Kugunakan lipstik pink muda secukupnya, hanya untuk membuat bibirku tampak basah.


“hmmmm … masih lu Vero” ..sambil memegang perutku yang masih rata lalu tanganku menulusuri ke pinggangku.Kemudian aku berputar melihat pantatku di balut ketat oleh celana dalam g-string warna coklat tua. Sengaja kukenakan G-string agar garis celana dalam tidak nampak di rok-ku.Lalu kemudian aku mencoba menggunakan stocking agar tampak profesional sebelum akhirnya kupakai rok ukuran sepaha warna hitam.
”hari pertama diterima kerja di perusahaan besar, aku tidak boleh gagal !”Maka berangkatlah aku naik taxi ke pusat kota.Suami Vero hanyalah karyawan kecil dengan gaji kecil, selama ini ekonomi keluarga cukup sulit.Dan Vero punya ambisi untuk mencari uang sendiri, perdebatan panjang dengan suami mengenai bagaimana istri bekerja dengan penghasilan lebih besar sudah terjadi berkali kali, sampai akhirnya Vero diijinkan.Banyak janji terucap agar dirinya diijinkan bekerja. Seperti
“Nanti gajiku akan bisa menopang uang makan sehari-hari, dan gajimu buat ditabung membeli mobil atau rumah”
“Nanti aku tidak akan lagi minta uang saku dari kamu” dll dll dll.Karena itu Vero tidak boleh gagal sedikitpun, apalagi setelah diterima kerja dengan gaji 3 kali lipat gaji suaminya.Sesampai di kantor, Vero sudah kebingungan.. aduh aku harus menemui siapa ya.katanya aku akan ditraining hari ini. ‘haduuh aku terlambat 30 menit lagi… gara-gara demo demo itu sih’.
“Permisi mbak , saya staf marketing yang baru, hari ini saya akan di training.. dengan pak…siapa ya..saya lupa”
“Nama siapa?” tanya front desk officer dengan ketus…
“Nama saya Vero”
“Oooo Vero… tadi sudah ditunggu sama trainernya 30 menit lalu, tapi karena lama ga muncul di tinggal keluar dulu, hari pertama ya?”
“Iya mbak”
“Hari pertama koq telat sih..”
“Iya tadi macet mbak..”
“Yaah…selamat deeeh..”
“Gimana mbak..maksudnya gimana ?”
“Yaa…gini…dulu pernah juga ada yang terlambat hari pertama masa percobaan, langsung dihentikan”Deg !Jantungku serasa berhenti sejenak.“Aduuh masak gitu sih mbak”
“Ditunggu aja nanti trainernya balik ya, dia yang menentukan, bukan saya”Sembari duduk menunggu 2 jam lamanya.Veronica terus memutar otak akan apa yang terjadi, membayangkan seribu skenario yang mungkin akan terjadi. Tapi satu hal yang paling ia takuti yaitu kalau dia dipecat.Akhirnya muncul seorang bapak di depan kantor, penampilannya cukup macho dengan celana panjang dan T-shirt hitam membuat lengannya dan lekuk otot lengannya keliatan.Dan staf front desk itu menyapanya
“siang pak, ini tadi staf baru yang bapak tunggu setengah jam”
“asem bener ini staf front desk, pakai bilang tunggu segala”Segera aku berdiri dan bersalaman..“siang” jawab bapak itu singkat.
“mari ikut saya”Segera ku ambil tasku dan berjalan mengikutinya melalui staf2 lain turun lift kemudian melewati lorong lorong sepi sampai di sebuah ruangan cukup besar. Ditengahnya ada meja panjang dikelilingi kursi, dan disekeliling ruangan banyak alat kesehatan yang dipajang berputar mengelilingi ruangan.
“Duduk” perintah bapak itu.Segera aku duduk.Dia memandangku..dan aku terdiam memandang balik tatapan tajamnya.
“Kamu tidak minta maaf ?! kamu membuat saya membuang waktu, waktu itu sangat berharga, apakah kamu menghargai waktu?”
“ehh..iya..pak..saya minta maaf..tadi saya terlambat karena jalannya macet ada demo”
“Tidak perlu menyebutkan alasan! minta maaf secara tulus tidak perlu alasan”
“ehh..iya pak maaf..” dengan suara mulai gemetar.
“Kamu ingin kerja disini kan? seberapa jauh kamu ingin mempertahankan pekerjaanmu disini? kamu tau, saya sempat berpikir kamu punya potensi, bahkan bisa saya promosikan jadi supervisor dengan gaji 2x lipat sekarang, tapi kalau gini… ”
“Saya sangat ingin kerja disini pak, sungguh mati saya niat kerja pak, tolong kasih saya kesempatan pak, saya tidak bisa pulang kalau saya gagal pak.. saya sungguh akan malu” mata Vero berkaca-kaca.
“Oke, saya kasih kamu kesempatan, tapi jangan sia-siakan kesempatan ini, kamu tau nama saya siapa? jabatan saya apa?” sambil tetap berdiri memandang tajam ke Vero.
“Ehh.. pak Andre..”
“NGAWUURR! nama saya pak Denis Lukito, jabatan saya direktur Marketing, masak kamu lupa nama atasan kamu, kan dulu sudah dikenalkan HRD, wah repot..nama customer bisa bisa kamu lupakan nanti”
“tidak pak…saya akan ingat ingat baik baik” Pak Denis hanya memandang terdiam..Tiba – tiba
“Saya tidak bisa memberi kamu kesempatan lagi, sebaiknya kamu keluar aja”
“Paak.. tolong pak…jangan pak…saya harus bekerja disini pak. Saya yakin saya pasti bisa asal dikasih kesempatan”
“Kesempatan sudah saya berikan” Kata pak Denis.
“Tolong pak saya bersedia melakukan apapun asal jangan dikeluarkan pak”
“Kamu yakin ? karena bekerja disini memang membutuhkan tuntutan yang tinggi, di imbangi dengan gaji yang tinggi”
“iya pak, saya mohon pak, disuruh apa aja saya siap”
“Oke kalau gitu, coba kamu jelaskan dan peragakan cara penggunaan semua produk disini”.Segera Vero berdiri dan mendekati alat peraga yang ada nomor 1, sebuah baju operasi.Pak Denis memandang tubuh Vero dari ujung kaki sampai kepala..’mmm sexy…’
“Ini adalah baju operasi yang digunakan ketika pasien akan di operasi”
“Dan ini adalah alat radiologi sejenis rontgen” lanjut Vero.
“Sebentar… Vero, kamu lepas blazermu, saya alergi bahan kain seperti blazermu itu bikin hidung saya gatel”
“Oh..maaf pak” segera aku melepaskan blazerku dan kusimpan dalam tas.Hanya menggunakan tanktop dan rok sepaha membuat Vero tampak makin sexy..kulitnya yang putih makin terlihat, bahu dan lengannya tampak menggiurkan, dalam hati pak Denis mengaggumi ibu 1 anak ini.
“Ya lanjutkan!”
“Baik… ini adalah tiang untuk menggantungkan alat infus..ujung atas ini untuk mengkaitkan botol infusnya”.Sambil menunjuk ke atas, tampak lekuk badan Vero memang sexy, ketiaknya putih bersih, dan dadanya membusung ketika Vero menggapai ke atas.
“Sedangkan ini, adalah kursi untuk wanita melahirkan, posisi kaki diletakan di atas sini dan wanita yang akan melahirkan”
“Kalau ini , ini adalah temperatur untuk mengukur suhu badan, paling akurat bila digunakan di rectal atau di anus”
“ini untuk memeriksa pap smear..atau memeriksa liang memek”
“STOP !! Saya minta kamu memeragakannya, tidak hanya menunjuk nunjuk dan ngecipris, kamu harus tunjukkan cara penggunaannya agar customer jelas saat kamu presentasi,
“Sekarang ulangi dari awal” perintah pak Denis… darahnya berdesir melihat body Vero yang mulus dan sexy…pahanya..dadanya..lekuk lengannya..lehernya …ketiaknya…semua menggiurkan.
“Kamu coba peragakan baju operasi itu”
“Begini pak ?” sambil memasukkan satu tangannya ke lubang baju hijau itu..
“MANA BISA KAYAK GITU !” pak Denis segera berdiri dan menghampiri.Tangannya memegang bahu Vero..meraba kulitnya yang mulus dan empuk..
“LIHAT INI..BAGIAN DALAM BAJU INI DIRANCANG KHUSUS ! untuk langsung menempel kulit sehingga tidak akan jatuh atau tertiup walaupun tanpa diikat, jadi kamu harus lepas bajumu. itu ada tempat ganti” sambil menunjuk pojok ruang yang di tutupi selambu.Aku berjalan kesana sambil berpikir…
’aku harus berhasil, aku harus berhasil’tanpa pikir panjang dibalik kelambu itu kulepas tangtopku..kemudian aku berpikir lagi
‘Apa BH ku juga harus aku lepas?…kalau harus menempel kulit berarti harus dilepas, karena bagian punggungnya terbuka sama sekali.Maka kulepas saja BH itu.Sementara diluar selambu, pak Denis sedang melihat pemandangan luar biasa.lampu terang dibalik selambu itu malah membuat isi dalam selambu terlihat cukup jelas dari luar.. dari dalam malah tidak bisa melihat keluar.
‘Wow…susunya terlihat remang2 dibalik selambu…mmmm putingnya samar samar keliatan … susunya kenceng juga keliatannya’ guman pak Denis.Vero keluar dari balik selambu menggunakan baju operasi hijau menempel bagian atas tubuhnya… unsur dingin seperti air pada baju yang menempel kulitnya membuat putingnya menegak.. dan karena baju itu ternyata menempel erat bagian depan tubuhnya, bentuk dan lekuk tubuhnya keliatan sangat jelas. Seperti di cetak atau seperti mengenakan baju tipis yang basah…
“Coba kamu jelaskan, apa kelebihannya dan tunjukkan !”Vero sudah belajar banyak soal produk produk ini, walaupun belum hafal seluruhnya tapi dia ingat mengenai kelebihan baju ini..
“Ini pak, tidak perlu lama lama mengikat bagian belakangnya… seperti bisa dilihat bagian belakangnya terbuka tanpa tali.. sehingga proses operasi bisa langsung dilakukan” Punggung Vero bisa dilihat jelas oleh Denis, dia juga bisa melihat bekas tali beha yang membekas di punggung Vero. Lekuk punggungnya mengalir kebawah dan hilang dibalik rok hitam Vero.
“Semua ditopang dibagian depan dimana ada gel yang mudah menempel kulit tanpa membuat kulit iritasi” lanjut Vero.Pak Denis tersenyum tipis melihat lekuk toket Vero, ia bahkan bisa melihat lekuk puting Vero.
“Sekarang coba kamu peragakan kursi untuk melahirkan itu!”
“Ehh..baik pak, saya ganti dulu ya pak?”
“Tidak perlu, jangan buang waktu”
“Ya pak” sembari berusaha naik ke kursi melahirkan yang agak tinggi itu, posisi kursinya miring, sehingga begitu duduk langsung Vero terjatuh tersandar di kursi dan kakinya menggantung. Tapi bukan disitu posisi kaki yang seharusnya. Dia masih harus menaikkan lagi lebih tinggi. Dengan posisi paha menjepit Vero meletakan kakinya lebih tinggi di tempat kaki yang ada ditengah. Vero berusaha menutupi isi roknya dengan cara menekan roknya.Pak Denis berdiri dan mendekat begitu kaki Vero sudah naik ke posisinya.
“Kamu lupa menjelaskan bahwa tangan ibu hamil dapat berpegangan di atas sini, sehingga mempermudah proses melahirkan!” sambil mengarahkan kedua tangan Vero ke atas di atas kepalanya dimana disana ada pegangan. Mata pak Denis melirik lekuk ketiak Vero yang tampak sexy. Posisinya tampak pasrah tak berdaya.
“Dan ini harusnya tombol ini ditekan!” lanjut pak Denis.Tombol itu mengerakan posisi kaki yang tadinya keduanya ditengah, sekarang melebar..
“Eh..” Aku kelabakan ketika tiba tiba kedua kakiku ditarik melebar, dan tampaknya pak Denis tidak berhenti berhenti menekan tombol itu,sampai kedua kakiku terbuka 130 derajat mekangkang.Rokku yang berusaha kutahan otomatis terdorong naik oleh pahaku sendiri ke arah pinggang, dan bagian bawah rok-ku terdorong sampai ke pantatku.Celana dalam G-stringku pasti keliatan jelas bila pak Denis berputar kearah sini.Dan benar… pak Denis berjalan santai memutari kursi dan berhenti pas di depan selakanganku yang terexpose.
“hmmm… ” sambil memandangi dengan leluasa paha mulus Vero… melihat pori-porinya yang merinding…dan selangkangan Vero, gundukan kecil ditengah yang hanya tertutup kain pas hanya menutup bibir bawah Vero.Dalam hati pak Denis mengguman
‘ WOW… sexy sekali… dan apa itu..ada basah-basah di selangkangannya..dan kayaknya ada spot basah di celana dalamnya, apa dia juga terangsang?’Pak Denis melirik ke arah ibu Veronica yang sedang menutup matanya.. mungkin ia malu.Segera pak Denis mengeluarkan HP cameranya dan klik.memotret selangkangan Vero lengkap dengan wajah Vero yang sedang menutup wajahnya.Tanpa menurunkan Vero dari posisinya pak Denis melanjutkan dengan memberikan termometer anus..
“sekarang coba peragakan cara penggunaanya, ingat saya mau kamu peragakan !”Veronica membuka matanya dan melihat termometer di tangannya..
‘aduuh ini kan Rectal termometer’ pikirnya dalam hati.’apa baiknya aku pura-pura salah aja ya? tapi nanti bisa-bisa aku dipecat, kalau aku dipecat bagaimana pembayaran cicilan rumah, mobil, bisa-bisa disita semua, dasar .. semua ini gara-gara suami tak berguna !’
“Begini pak” sambil berusaha mengarahkan termometer itu ke ketiaknya dan dijepitnya.
“BUKAAN ! Mana bisa itu dijepitkan disana ! jelas itu salah.. Kamu mau keluar dari pekerjaan ini ? atau kamu mau belajar cara yang benar ??, kalau kamu mau saya akan mengajari cara yang benar.” Pak Denis ingin memastikan apakah dia bisa melanjutkan permainan ini atau tidak.Vero sambil mengangguk dan memandang pak Denis menjawab dengan suara pelan
“Saya mau belajar pak, saya siap”.
“Ini adalah rectal thermometer , kamu lihat ujungnya yang lebih gemuk dari biasanya dan lihat ujungnya yang tercover dengan stainless steel tampak lebih panjang.. saya akan tunjukkan cara pakainya” Sambil pak Denis memegang kedua paha Vero dan mendorongnya mengkangkang lebih lebar.Pak Denis melirik Vero ingin melihat responnya. Nampaknya Vero sudah pasrah… ia hanya memejamkan mata dan nafasnya tampak lebih cepat, bibirnya dikulum kedalam.
“Saya harus mendorong celana dalam ini ke samping..ehm..” diselipkannya jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam karet celana dalam g-string Vero, dan kemudian ditariknya kesamping
‘WOW !!’ dalam hati pak Denis terkagum melihat pemandangan luar biasa dimana tampak rambut-rambut kemaluan Vero ditengahnya nampak dua gundukan bibir memek Vero yang mengapit sebuah butir itil, ditengahnya keliatan lubang kenikmatan itu, tampak basah, bahkan ada cairan bening mengalir ke bawah melalui tengah-tengah cepitan pantat putih Vero, cairan itu berhenti pas di anus Vero yang berwarna krem muda.
Vero nampak terengah-engah, sensasi dalam kondisi tak berdaya dibawah otoritas pak Denis yang berkarisma membuat dia terangsang. Jari pak Denis entah sengaja atau tidak , sembari menarik celana dalamnya juga menyentuh bibir luar memek Vero.Mata Vero sayu menatap pak Denis yang sedang membasahi ujung thermometer ludah di mulut pak Denis.
Kemudian pak Denis menunduk sedikit, mengarahkan thermometer itu ke anus Vero dan ketika ujung thermometer yang dinginitu menyentuh kulit anus Vero, Vero sedikit melompat dan kakinya menegang..
“Vero, ini satu pelajaran yang penting kamu harus dengar, bila pasien sedang tegang maka termometer akan sulit masuk, jadi sebaiknya di relax-kan dulu, begini caranya” Pak Denis mengambil kursi dan duduk pas didepan selangkangan Vero kemudian… jari telunjuk pak Denis yang sudah basah dengan ludahnya sendiri di gosok gosokan memutar mengelilingi anus Vero yang menegang dan menjepit erat.Gerakan jari-jari nakal pak Denis ternyata membuat Vero merasakan sensasi nikmat yang berbeda.. mulutnya sedikit terbuka, dan nafasnya tersengal sengal.Telunjuknya terus berputar sambil menekan-nekan anus Vero.Kenikmatan yang dibuatnya membuat Vero semakin relax dan menerima jari itu, anusnya semakin renggang dan jarinya semakin bisa menekan lebih jauh.Setelah 2 putaran
‘bleeess’ jari itu masuk. Dan Veronica melenguh
“Uhhhmm”, tubuhnya mengeliat, dadanya membusung sebentar.Melihat itu pak Denis tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung saja dia mendekatkan wajahnya ke memek Vero yang sudha basah itu, dan mencium aroma-nya yang wangi sebelum kemudian menjilat itilnya.
”uuuummmmhhh” Vero semakin mengeliat, dia berusaha melihat kebawah dan melihat kepala pak Denis sudah berada diantara kedua kakinya, sekarang dia tahu itu lidah pak Denis.
“Jangan..pak Denis…” suaranya lirih hampir tak terdengar.. dirinya juga ragu.Pak Denis meneruskan memainkan lidahnya di itil Vero. Vero kelonjotan nikmat dari lidah pak Denis membuatnya lupa diri.Sementara menjilati jari telunjuk pak Denis masih terbenam dan dijepit oleh anus Vero.Jari itu bergerak maju mundur. Jilatan pak Denis semakin intens dan terkadang dihisapnya itil Vero.
“ahhh…ohhh my… sshhh ahhhh”
“uhhhmmmmmmhhh mmmhhhh” Vero terus mendesah dan melenguh tak tertahankan.Sampai akhirnya orgasme itu meledak di dalam tubuhku…
“ummmmhhhhhhhh haaaaahhhhhhh ahhhhh achhhhh” tubuhnya kelonjotan meliuk-liuk..tapi pak Denis tak berhenti dan itu membuat Veronica semakin menyentak nyentak kenakan…sampai akhirnya rasa nikmat itu terganti dengan rasa geli yang luar biasa…
“Stooppp dulu pak …jangaaan…geli….” sambil tangan berusaha mendorong kepala pak Denis.Pak Denis segera berdiri dan berjalan ke samping Vero bersandar, segera ia buka celana panjangnya dan menarik keluar Kontolnya yang sudah tegang dan berdenyut dari tadi. Diarahkannya kontol itu ke wajah Vero.Vero seperti terhipnotis dengan Kontol yang tegang dan berurat itu, segera dipegangnya dan dielusnya, ia mengaggumi bentuk dan ukurannya yang jauh berbeda dengan milik suaminya.Pak Denis yang sudah tidak sabar merasa tidak cukup dengan elusan tangan Vero.Ia memegang kedua pergelangan tangan Vero dan menekannya dan menahannya dengan satu tangan di atas kepala Vero.Pak Denis ingin agar dia di sepong, tapi setelah melihat Vero dalam posisi seperti itu ia terhenti untuk mengagumi wajah Vero lekuk lehernya..bahunya yang keliatan putih mulus dan ketiaknya yang bersih…hmmmmm, pak Denis lalu menunduk dan mencium bibir Vero, menjilat bibirnya dan terus menjilat turun ke leher Vero sampai ke ketiak Vero…ia menciumi aromanya dan kemudian menjilat dengan rakus…sesekali di hisapnya dan diciumi, daerah ini ternyata sensitive buat Vero, seperti ada setrum yang mengaliri badannya dan mengalir memerintahkan memeknya untuk mengeluarkan cairan lendir kenikmatan,Pak Denis yang merasa terganggu dengan baju rumah sakit itu, dengan satu sentakan pak Denis menarik lalu melempar baju itu ke lantai.Ketika baju itu ditarik, Toket Vero serasa ditarik sesaat kemudian dilepas lagi, bahkan toketnya masih bergoyang sesaat kemudian.Pak Denis berhenti sembari berdiri untuk memandangi tubuh wanita setengah telanjang dihadapannya, toketnya membulat nampak begitu ranum, dan puting kecoklatan warna khas orang asia, kulitnya putih mulus dan perutnya tak nampak seperti seorang ibu, kakinya mulus dengan posisi mengkangkang di atas pegangan kursi yang memang di desain utk orang melahirkan.Ia lalu menunduk lagi, kali ini sasarannya adalah puting yang dari tadi hanya dia lihat dari balik baju, kini bisa ia rasakan di dalam mulutnya… bisa ia kulum dan bisa ia hisap sepuasnya.
’Shhhh…ccrrrrppp…cruup…crrreepp’ hisapan-hisapan pak Denis menimbulkan bunyi-bunyian yang terdengar nikmat.Bunyi itu diikuti lenguhan wanita yang dihisap putingnya
“ummmmmmmhhhhhh ohhh…uhhhh….shhh ahhh”
‘Crrrup srrrp ssshhhep’ puting Vero dijilat dikulum di mainkan dengan lidah didalam mulut pak Denis.Memek Vero semakin basah…lendirnya terus diproduksi karena rangsangan rangsangan pak Denis dan memek itu serasa ingin disentuh, ingin di perhatikan dan di masuki.Tapi pak Denis masih ada rencana lain, dia berdiri tegak dan masih menahan kedua tangan Vero diatas, ia mengarahkan kontolnya ke arah bibir Vero dan mengosokannya di mulut Vero.Vero dengan pasrah memiringkan mukanya sambil membuka mulutnya dengan mata merem melek memandang pak Denis,Pak Denis pun segera mendorong kontolnya masuk ke mulut hangat Vero.
“OHHHH ENAK … MULUTMU ENAK BANGET…”
“Crrrp …ssrrrpp…crrp crpp” pak Denis mendorong maju mundur kontolnya, seperti sedang mengentot mulut Vero.Dan semakin lama kontol itu masuk semakin dalam..menyundul tenggorokan Vero, padahal baru 3/4 dari ukuran semuanya yang masuk, tapi sepertinya Vero sudah agak kelabakan..
“Emmmhhh” sesekali Vero seperti protes berusaha mundur menarik nafas..tapi hanya sesaat kemudian pak Denis kembali mengobok mulut Vero dengan kontolnya maju mundur.Kali ini dengan tangan satunya memegang rambut bagian belakang kepala Vero, ia menahan kepala Vero agar tidak mundur, dan mendorong kontolnya masuk seluruhnya..sampai hidung Vero terbenam diantara jembut pak Denis. Kontol itu masuk ke tenggorokan Vero dan tenggorokan itu seakan memijatnya ketika Vero tersentak-sentak ingin menarik nafas.
“Ugghh” Kenikmatan luar biasa membuat pak Denis mengulang-ulangnya..sampai air liur Vero menetes netes dan membasahi kontolnya.Kemudian pak Denis mengambil posisi berdiri di antara selangkangan Vero. Ia menarik lagi g-string Vero, kali ini dengan kasar sampai talinya putus.. dan melemparnya ke lantai.Ia lalu menggesek-gesekan kontolnya ke itil Vero yang masih berdenyut nikmat.
“uhhmmm” Vero masih merasakan sedikit geli tapi enak.kemudian dengan satu sentakan pak Denis membenamkan Kontolnya kedalam lubang memek Vero yang segera menjepitnya…
“ORRHHHHHHH” lenguh pak Denis , diiringi desahan Vero
“uhhhhhmmmmmmhh”Pak Denis mengentot Vero dengan sentakan sentakan sampai toket Vero turut bergoyang, melihat itu pak Denis yang gemas meremas toket kiri Vero dan memilin puting toket kanan Vero.
“aaahhhhh”
“OHHH YESSS…VERO…NIKMAT SEKALI”
“ceplak..ceplak..crp” Bunyi pinggul pak Denis menghantam pantat kenyal Vero.
“Ohhhh…pak Sig…git…uhhmmmm ahhh”Puas memilin puting toket Vero, pak Denis ganti meremas-remas pantat Vero, sesekali di ceplesnya pantat itu
“PLAAAK”
“Aaach” Kemudian pak Denis menggosok-gosokan jempolnya di belahan pantat Vero sambil terus mengeluar masukkan Kontolnya yang keras ke dalam lubang memek Vero yang hangat dan basah.Jempolnya menemukan area lunak yang sedikit keriput di antara belahan pantat Vero, ia kemudian menekan jempolnya disitu..sampai jempol itu masuk ke lubang pantat Vero…
“aaaccchhhh..”
“OH YESSS !!”
“Ceplak crrrp crrp, PLAK!”
“oucchhh” Vero mengeliat geliat dan mendesah desah, kedua tangan Vero memegang kedua toketnya, karena goyangan yang begitu dahsyat membuat tubuh Vero tersentak sentak oleh dorongan pak Denis.
“OHH YESSSHH…I’m fucking you ibu Vero”
“pak..si..git…uhhh”Tiba-tiba pak Denis memperlambat ritme dan menarik keluar kontolnya yang basah dengan lendir Vero. dan mencabut jempolnya dari lubang pantat Vero.Ia mengarahkan kontolnya ke lubang Vero yang belum pernah dientot orang dan ketika kepala kontol itu menekan lubang itu…Vero tidak meronta..ia hanya menurunkan tangannya untuk mengosok itilnya sendiri.Kepala kontol itu pelan pelan masuk ke anus Vero, dan sekarang sudah tidak nampak lagi dari luar.
“OHHHHH… RAPET BANGET…KAMU CANTIK SEKALI VERO!”
“uhhhhhhhhhhhhhhh aaahhhhhh” dan pak Denis mendorong masuk keseluruhan kontolnya.Pak Denis memulai dengan gerakan-gerakan maju mundur kecil dan semakin lama semakin besar gerakan mengentot itu.
“Aaahhhhh…uhhhhhhhhhhh” baru kali ini Vero merasakan pantatnya di entot. Seringkali suaminya minta untuk main anal, tapi ia tidak pernah mengijinkan. Kali ini dengan pasrah dan lepas kendali ia dientot oleh atasannya.Vero terus memainkan itilnya, dan pak Denis terus mengentot Vero sambil menunduk tangannya meremas toket Vero yang putih montok dan mulutnya mengulum,menyedot putingnya. Sensasi yang ditimbulkan tak tertahankan lagi bagi pak Denis dan Vero.Bersamaan mereka mencapai puncak orgasme!
“OOOOOHHHHHHHHH HHHHH FUCK YOU VERO!! I LIKE YOU !! ARRRHHHH”
“uhhhhhmmm shhhhh Ohhh enaaaaaaaaachhhhh uhh hehh haahh” Vero mengeliat geliat merasakan orgasme yang luar biasa, mulutnya terbuka dan matanya terpejam.Pak Denis menyemprotkan cairan sperma hangat di dalam pantat Vero..
“ahhhh hahhh…uhhhh ahhh” mereka berdua terengah-engah dan badan pak Denis menindih badan Vero…keringat mereka saling menyatu.Pak Denis bisa mencium aroma wangi Vero bercampur dengan aroma sex mereka.Kontolnya masih didalam anus Vero dan pelan pelan melunak sampai akhirnya kontol itu keluar dengan sendirinya…cairan spermanya juga ikut tumpah menetes dari anus Vero yang masih berdenyut denyut.Pak Denis lalu berdiri mengambil HP-nya di meja dan memotret Vero yang telanjang bulat dan penuh keringat, dari lubang pantatnya tampak putih-putih cairan yang keluar..
“Jangan pak !” Vero berusaha menutup wajahnya, tapi sudaah terlambat, foto itu sudah diambil.
“Mulai sekarang kamu saya angkat jadi sekretaris saya! dan gajimu akan saya ajukan kenaikan 2 kali lipat”Vero berusaha berdiri tapi kakinya masih lunglai, ia berdiri sambil bersandar dikursi melahirkan itu
“terima..kasih..pak”Ada rasa lega sekaligus kuatir di dalam dirinya.Vero memunguti pakaiannya, sementara pak Denis hanya perlu memakai kembali celananya.Setelah itu pak Denis mengeluarkan satu stel pakaian dari lemari dan kemudian diletakan di atas meja tengah.
”Itu seragammu! lepas semua rok dan celana dalammu, disitu sudah ada lengkap dengan dalamannya, semua baru dan bersih, AYOO CEPAT… KITA DITUNGGU MEETING SEKARANG”
“Besok dan seterusnya, kamu akan masuk ke ruangan ini dan berganti baju seragammu, semua akan sudah disiapkan di loker itu, pulangnya kamu boleh ganti baju kamu lagi, tinggalkan saja baju seragammu di loker, akan ada yang mencucinya”
“iya pak”.. segera Vero berganti dengan baju seragam yang baru diberikan..Setelah semua dipakai aku tidak bisa melihat diriku sendiri, karena disana tidak ada cermin besar. Tapi aku merasa sedikit kurang nyaman dengan rok ini, benar-benar rok mini, hanya satu setengah jengkal dari pusarku. Aku sudah berusaha menariknya tapi memang ukurannya hanya segitu, kalau untuk pinggangnya karena ada karetnya, jadi tentu nyaman saja, hanya mini-nya ini bener bener dech.. udah gitu bagian samping rok kanan dan kiri ada slit (belahan) dengan ukuran setengah jengkal.Bajunya cukup bagus, tapi kutungan, dibagian tengah ada kerah yang cukup lebar dengan belahan agak rendah, push up bra yang tersedia malah membuat belahan dadaku semakin ditonjolkan.
Kainnya putih dan cukup tipis.. beha hitam yang kupakai sedikit menerawang dari depan maupun belakang. Pusarku saja samar-samar juga terlihat.Tapi tidak ada waktu lagi, karirku baru saja dimulai dan aku harus menyelamatkan seluruh keluargaku dari bencana keuangan di tengah krisis ini. Ambisiku untuk menjadi kaya sangat besar, dan ini mungkin pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai puncak kesuksesan.
“VERO !” lamunanku terburai karena panggilan pak Denis.Meeting pertamaku.di ruangan itu ada 8 orang lain yang sudah duduk.Dan meeting itu dipimpin oleh pak Denis, ternyata pangkat dia tinggi juga.Semua nampak hormat sama dia, lebih dibilang menjilat. Beberapa cowok melirik terus ke pahaku, aku memang kesulitan menahan belahan rok untuk membuka ketika duduk, sehingga rok yang sudah mini ini makin terbuka aja.Tapi semua berjalan lancar. Dan aku sudah dikenal sebagai sekretaris pribadi pak Denis.

 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


 ♠♦ www.MandiriQQ.com ♦♣
Situs Poker dan Domino QQ yang Terpercaya dan Aman
Hanya dengan 1 user id untuk semua game ..
Kami memberikan bonus :
* bonus DEPOSIT 3%
* bonus Turn Over 0.5 - 0.8%
* bonus referral 20%

Kami mempunyai PROMO TERBARU yaitu
" EVENT BEST TURNOVER "
Dengan total TurnOver yang kami hitung per-Bulan nya ..
Semakin Tinggi TO Anda, semakin Tinggi juga Hadiah yang akan anda dapatkan ..

Mari bergabung dengan kami dan dapatkan hadiahnya hingga ratusan juta rupiah dengan meningkatkan TurnOver anda.
Promo ini berlaku mulai 1 Juni - 30 Juni 2016 ..

Minimal deposit hanya Rp. 20.000 dan minimal withdraw Rp. 50.000
Daftarkan sekarang dan dapatkan bonusnya hanya disini
  http://mandiriqq.com/?ref=990234

Hubungi kami di BBM : 2BE2B4BA dan livechat : www.mandiriqq.com

Saturday, May 28, 2016

MANDIRIQQ- NAFSU KETIGA LELAKI IPARKU

NAFSU KETIGA LELAKI IPARKU


Sējak Bapak mēninggal 7 tahun lalu dan ibu mēninggal ēnam tahun yang lalu, aku tinggal kakak sulungku, Mbak Mira. Rumah orang tuaku di Madiun tērpaksa dijual. Uangnya kami bagi bērtiga, Mbak Mira, Mbak Mona, dan aku, Mila.

Rumah waris itu cuma laku Rp. 6,5 juta. Waktu itu aku masih duduk dibangku kēlas 3 SMA. Masing-masing kēbagian Rp. 2 juta, sisa Rp.500 ribu dimasukkan kē bank untuk mēmpērbaiki makam kē-2 orang tua dan biaya kēsēlamatan.

Kētika mēnērima uang waris Rp. 2 juta, aku sēngaja mēnyimpan Rp. 1 juta sēbagai dēposito kē sēsuatu bank, namun sisanya kubēlikan sēsuatu TV. Sēbab aku ingin punya TV sēndiri dikamar tidurku.

Bēgitu lulus, aku pērgi bērduaan kē Sarangan Anton, pacarku yang sēkēlas ku. Ditēmpat rēkrēasi yang sējuk itulah aku mēmadu kasih Anton. ēntah bagaimana mulanya, sēsudah aku dicium dan dirēmas-rēmas buah dadaku, aku sēpērti tērhipnotis dan tērbuai sēgala rayuannya, sēhingga aku bērbasickani saja kētika Anton mēngajakku mēmasuki kamar hotēl di Sarangan, aku tidak mēnangkisnya.



Bahkan kētika di dalam kamar tidur, Anton mulai kēmbali cumbuannya dan rēmasan-rēmasan hangatnya yang bētul-bētul bikinku tak bērdaya dan diam saja waktu Anton mulai mēlēpas satu dēmi satu sēluruh pakaian yang mēnēmpēl ditubuhku, aku cuma bisa mērasakan dēsah nafasku yang sēmakin tidak bēraturan dan sēluruh tubuhku bētul-bētul di luar kēndaliku. waktu tangan Anton sēmakin bērgērak lēluasa kē bagian-bagian sēnsitif tubuhku, aku sēmakin pasrah dan mēnikmati sēluruh kēcupan hangat, rēmasan-rēmasan yang luar biasa nikmatnya, hingga akhirnya sēluruh pērtahananku jēbol sēsudah pēnis Anton cēpatnya masuk dan mērēnggut kēpērawananku sēkali hēntakan saja. Namun sēmuanya tak kupikirkan tērlalu lama gara-gara aku bētul-bētul amat mēnikmatinya waktu pēnis Anton mulai bērgērak maju-mundur, turun-naik, sēhingga bikin liang vaginaku mēlontarkan cairan kēnikmatan yang tērasa hangat waktu tubuhku tērhēmpas kē ranjang gara-gara puncak orgasmē yang kurasakan waktu itu. Lēmas, mataku bērat, dan akhirnya aku tērtidur di dalam pēlukan dada Anton kēkasihku itu.

Noktah mērah yang sēmēstinya kupērsēmbahkan buat suamiku, akhirnya kēbērikan lēbih awal pada Anton, pacarku sēkaligus calon suamiku kēlak. Aku ingat pērsis Anton kēmbali mēlakukan pērsētubuhan ku hingga lēbih dari tiga kali pada hari itu, aku bētul-bētul dibuat takluk kēpērkasaan sēksualnya.

”Tak udah mÄ“mikirkan kÄ“pÄ“rawanan. Jaman sudah maju, manusia tidak mÄ“mbutuhkan kÄ“pÄ“rawanan, mÄ“lainkan kÄ“sÄ“tiaan\”, kata Anton sÄ“sudah bÄ“rhasil mÄ“ngambil kÄ“pÄ“rawananku. Aku juga masih ingat pÄ“rsis kÄ“tika Anton mÄ“mbÄ“riku uang Rp.10 ribu.
”ini untuk bÄ“li jamu”, katanya singkat. Hampir saja aku mÄ“lÄ“mpar uang itu kÄ“ mukanya. TÄ“tapi Anton kÄ“buru mÄ“ncium pipiku, kÄ“ningku dan tÄ“ngkukku sÄ“hingga aku tidak bisa marah atas sikapnya tadi.

Bēnar dugaanku. sēsudah pēristiwa itu Anton tidak nampak-nampak. Hampir dua minggu aku mēnanti, tak kēlihatan juga batang hidungnya. Akhirnya aku mēmaksakan untuk datang kē rumahnya di jalan Borobudur. Bētapa tērkējutnya aku, kētika ibunya bilang Anton sudah bērangkat kē Jakarta, untuk mēngadu nasib di sana. Niat hati ingin mēnyampaikan masalah ini pada ibunya bahwa aku dan Anton tēlah bērbuat hal layaknya suami istri. Tētapi mulutku tidak bisa bērnada/suara. Aku cuma mēnahan nafas dan mēngēhēmbuskannya dalam-dalam.

waktu paling bikinku mēlakukan dēbaran ialah waktu aku tidak mēngalami mēnstruasi. Aku kalut, Bēbērapa macam pil yang disēbut manusia bisa untuk mēnggugurkan kandungan, kuminum. Tētapi, aku tētap tērlambat datang bulan. Aku makin kalut. Apalagi aku harus pērgi dari rumah, gara-gara rumah kami sudah laku dijual. Aku harus kē Surabaya, tidak ada jalan lain.

Bulan kedua aku lewati dengan mengurung diri di kamar di ruman Mbak Mira, kakak sulungku. D rumah ini tinggal juga suaminya, Mas Sancaka, dan anak tunggalnya Sarma, yang masih balita. Selain itu pula ada pula Mas Sudrajat, adik Mas Sancaka, yang hingga kini masih hidup membujang.

Sebulan dirumah Mbak Mira, aku sudah tidak bisa menyembunyikan diri lagi. Ketika Mbak Mira tidur aku mengutarakan permasalahanku ini kepada Mas Sancaka, dan berharap dia bisa memeberikan jalan keluar terbaik bagi diriku.

“Besok kamu ikut aku. Kita harus menggugurkan anak haram itu”, kata Mas Sancaka, “Dan Mbak Mira tidak perlu tahu musibah ini”, tambahnya. “Kamu masih punya uang simpanan?”, katanya.
“Satu juta”, jawabku singkat.
“Besok pagi kita ambil, kekurangan uangnya biar aku yang tanggung”, kata Mas Sancaka.

Keesokan pagi harinya aku dibawa ke dokter yang ada dikawasan lokalisasi di Surabaya. Di tempat yang tidak terlalu luas itu, kandunganku digugurkan. “Biayanya Rp. 1,6 juta, itu belum termasuk biaya kamar, biaya perawatan, dan obat-obatan. Siapkan saja uang sekitar Rp. 2 juta”, kata dokter yang merawatku kepada Mas Sancaka.

Aku memandangi Mas Sancaka untuk meminta reaksi atas ucapannya tadi malam. “Ya, Dok. Ini kami membawa uang Rp. 1 juta, nanti saya akan ambil uang di ATM untuk melengkapi seluruh biayanya”, kata Mas Sancaka kepada dokter yang akan menggugurkan kandunganku, sembari melirikku. Lega rasanya aku dibantu kakak iparku. Dibenakku aku punya harapan untuk kuliah kembali, agar jadi ‘orang’.

Uang Rp. 1 juta kuserahkan, dan dalam waktu sepuluh menit aku sudah tidak sadarkan diri. Ketika aku bangun, aku telah berada di ruangan yang sama sekali tidak aku kenal. Ada seorang perawat disini. “Jangan banyak bergerak dahulu ya jeng”, kata perawat itu yang kira-kira berusia 40 tahun. dia kemudian menyeka keringatku dan meneyelimuti tubuhku dengan baju putih.

Tak lama kemudian Mas Sancaka datang dan membawa buah-buahan untukku. Aku tersenyum kepadanya. Diapun membalas senyumku. Diusapnya rambutku, dan diciumnya keningku.

“Sus, meski kami menggugurkan kandungannya, tetapi kami ingin tetap menikah. Kami hanya merasa belum siap saja. Saya ingin Mila menjadi istri kedua”, kata Mas Sancaka kepada perawat itu, tanpa meminta persetujuanku kalau aku pura-pura jadi WIL-nya.

Sehari kemudian aku pulang. Tetapi aku tidak diijinkan untuk pulang ke rumah Mbak Mira oleh Mas Sancaka, Aku justru dibawanya kesebuah hotel. “Kenapa disini, Mas?” tanyaku.

“Kamu masih kelihatan pucat. Jangan pulang dulu, kamu tidur disini sekitar 3 sampai 4 hari dulu, nanti baru pulang. Lagian Mas Sancaka sudah bilang ke Mbak Mira, bahwa kamu balik sementara ke Bandung untuk keperluan menjenguk saudara”, katanya. Aku mengikuti saja sarannya tersebut.

Hari-hari pertama Mas Sancaka bersikap sopan kepadaku, Dia tampak mengasihiku. Tetapi, pada hari kedua, Mas Sancaka mulai berubah, setelah berbaringan di sebelah tubuhku, Mas Sancaka secara mengejutkan memintaku untuk memegang ‘senjatanya’.

“Aku nggak kuat, Mila. Tolong kamu pegang-pegang penisku sampai ‘keluar’, agar kepalaku tidak pusing.

Mbakyumu sedang mestruasi. Jadi aku tidak melakukan hubungan badan selama dua hari ini, biasanya kami melakukannya setiap hari”, begitu kata Mas Sancaka beralasan kepadaku.

Ingin rasanya aku menolak, tetapi bagaimana lagi? Mas Sancaka telah begitu berbaik hati kepadaku. Kupikir tidak ada salahnya aku melakukannya sekali ini untuk membalas kebaikan-kebaikan Mas Sancaku kepadaku selama ini, khususnya saat-saat seperti ini. Dengan malu-malu aku melakukan apa yang dimintanya, Kulihat penis Mas Sancaka masih tertidur, panjangnya lumayanlah, aku mulai mengusap-usap batang penis Mas Sancaka secara lembut.

Sedikit demi sedikit aku mulai melihat reaksinya, Penis Mas Sancaka sedikit demi sedikit mulai mengembang dan membesar, tanganku merasakan penisnya yang bergerak-gerak hingga akhirnya tidak bisa bergerak lagi, karena seluruh batang penisnya telah tegang dengan sangat kerasnya.

Mas Sancaka kulihat memejamkan matanya menikmati permainan ini, aku semakin berani untuk memain-mainkan penisnya, kuusap, kugosok-gosok dengan jariku dan terakhir aku mulai mengocok-ngocok penis Mas Sancaka secara turun naik, kulihat tubuh Mas Sancaka kadang-kadang menggeliat merasakan kenikamatan ini, sampai akhirnya tiba-tiba tubuh Mas Sancaka tiba-tiba mengejang, penisnya terasa panas sekali, kulihat kepala penisnya kini berubah warnanya menjadi sangat merah sekali dan berdenyut-denyut.

Tiba-tiba Mas Sancaka memejamkan matanya sangat erat, bibirnya seperti menggigit menahan sesuatu yang amat luar biasa, tidak lebih dalam hitungan dua detik, tiba-tiba aku melihat cairan kental menyemprot deras keluar dari batang penisnya Mas Sancaka, cairan spermanya muncrat banyak sekali seiring dengan itu tubuhnya berkelejat-kelejat sampai pada akhirnya spermanya habis, tubuhnya jatuh lunglai dan kulihat wajah Mas Sancaka tersenyum puas. Perlahan-lahan aku membersihkan tubuh Mas Sancaka yang belepotan spermanya, kubersihkan dengan perlahan-lahan sambil memijat-mijat tubuh Mas Sancaka, hingga akhirnya Mas Sancaka tertidur di ranjangku.

Di hari kedua aku benar-benar tidak mampu menolak permintaannya, saat aku sedang mandi tiba-tiba pintu kamar mandiku diketok oleh Mas Sancaka, ketika kubukakan, tiba-tiba Mas Sancaka menerkamku dengan buasnya. “Kalau kamu tidak melayaniku, maka kasus pengguguran ini akan kuberitahukan kepada Mbak Mira”, ancamnya.
Maka, aku tidak mampu menolak keinginannya ini, Semalaman itu aku harus melayani Mas Sancaka ronde demi ronde.

Sejak saat itu aku semakin tidak punya keberanian untuk menolak keinginan Mas Sancaka untuk mencicipi kehangatan tubuhku yang masih sintal, dan rapatnya liang vaginaku, karena aku memang belum pernah melahirkan. Perbuatannya ini tidak hanya dilakukan di hotel saja, tetapi sudah mulai berani dilakukan di rumah Mbak Mira, Hampir Setiap tengah malam menjelang pukul 3 pagi, Mas Sancaka selalu mengendap-endap menuju kamarku dan mengetuk kamar tidurku untuk meminta jatahnya, karena aku takut suatu waktu akan ketahuan akibat Mas Sancaka mengetuk pintuku maka aku setiap tidur tidak pernah mengunci kamar tidurku.

Yang membuatku semakin tertekan adalah tiba-tiba pada suatu hari tubuhku serasa terindih sesuatu, ketika aku membuka mataku alangkah kagetnya aku, karena yang menindih tubuhku adalah Mas Sudrajat, adik Mas Sancaka, aku ingin berteriak, tetapi Mas Sudrajat menutup mulutku sambil mengancamku. “Awas, kamu tidak perlu berteriak, Jika tidak saya akan melaporkan perselingkuhan kamu dengan Mas Sancaka kepada Mbak Mira. Aku telah mengetahui kejadian ini sejak minggu lalu, lalu apa salahnya jika kamu melakukannya kepadaku juga”, ancamnya.

Sejak saat itu aku menilai Mas Sudrajat sama bejatnya dengan Mas Sancaka. Hingga mulai saat itu hampir setiap hari aku melayani dua pria. Antara pukul 12 malam sampai denga pukul 1.30 pagi aku melayani Mas Sudrajat, dan Antara pukul 3 pagi sampai dengan pukup 4 pagi aku harus kembali bergumul dengan Mas Sancaka. Tubuhku benar-benar sebagai pelampiasan nafsu kedua saudara-saudara iparku.

Bahkan menurutku Mas Sudrajat adalah orang paling bejat didunia ini, ia bahkan menceritakan perselingkuhan kami kepada Mas Suwono yang tinggal di jakarta. Ketika suatu saat Mas Suwono menginap di rumah Mbak Mira berkaitan dengan tugas kantornya.

Dia tidak tidak sungkan-sungkan masuk kekamar tidurku malam hari bersama dengan Mas Sudrajat untuk kembali merasakan kehangatan tubuhku, malah pernah suatu kali ketiganya tiba-tiba berkumpul di kamarku dan benar-benar menguras seluruh tenagaku, hingga aku pernah pingsan menahan kenikmatan yang datang bertubi-tubi tanpa hentinya dari ketiga saudara iparku yang menggilir aku secara bergantian. Hingga akhirnya puncak dari seluruh kenikmatan tersebut adalah kelelahan yang luar biasa, aku knock out alias KO!

Lebih celaka lagi ketika suatu saat Mbak Mira pada siang hari datang ke kamarku dan menemukan celana dalam suaminya ada di kamarku. Aku sangat yakin Mbak Mira mengetahui kalu suaminya sering masuk ke kamarku. Mbak Mira hanya diam saja. Dia hanya melemparkan celana dalam suaminya itu kewajahku. Dan, sejak itulah Mbak Mira jarang mengajakku bicara. Ketika kuceritakan kejadian ini kepada Mas Sancaka, Diluar dugaan di berkata, “Mila, Mbak Mira sudah tidak kuat lagi melayani nafsuku, pernah kusampaikan aku punya pacar seorang janda muda, dia diam-diam saja”, kata Mas Sancaka.

Aku tercenung. Napasku terasa berhenti di tenggorokan. Kasihan Mbak Mira. Tetapi siapa yang menaruh rasa belas kasihan kepadaku? Aku telah melayani nafsu biadab ketiga saudara iparku. Ingin rasanya aku lari minggat dari rumah Mbak Mira, Tetapi kemana aku harus menetap? aku tidak ingin menjadi seorang Wanita Tuna Susila, dan aku sudah tidak memiliki uang pula untuk menyambung hidup jika aku minggat.


Sampai akhirnya sedikit demi sedikit keberanianku benar-benar hilang sama-sekali, dan hingga sampai ini aku masih harus tetap melayani nafsu binatang ketiga lelaki iparku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


♠♦ MandiriQQ ♦♣
Situs Poker dan Domino QQ yang Terpercaya dan Aman
Hanya dengan 1 user id untuk semua game ..
Kami memberikan bonus :
* bonus DEPOSIT 3%
* bonus Turn Over 0.5 - 0.8%
* bonus referral 20%

Kami mempunyai PROMO TERBARU yaitu
" EVENT BEST TURNOVER "
Dengan total TurnOver yang kami hitung per-Bulan nya ..
Semakin Tinggi TO Anda, semakin Tinggi juga Hadiah yang akan anda dapatkan ..

Mari bergabung dengan kami dan dapatkan hadiahnya hingga ratusan juta rupiah dengan meningkatkan TurnOver anda.
Promo ini berlaku mulai 1 Juni - 30 Juni 2016 ..

Minimal deposit hanya Rp. 20.000 dan minimal withdraw Rp. 50.000
Daftarkan sekarang dan dapatkan bonusnya hanya disini http://mandiriqq.com/Register.aspx?ref=8888abcd

Hubungi kami di BBM : 2BE2B4BA dan livechat : www.mandiriqq.com

Friday, May 27, 2016

MANDIRIQQ - PEMBANTU BOHAYKU

PEMBANTU BOHAYKU

Floren adalah wanita setengah baya yang mempunyai tubuh sangat seksi dan bahenol dan Damar adalah suaminya yang juga pemegang saham terbesar suatu perusahaan. Mereka berdua sangat kaya sekali. Namun dibalik semua harta yang dimilikinya itu mereka belum mendapatkan momongan sejak menikah 4 tahun yang lalu. Namun mereka menganggap itu biasa saja karena keduanya termasuk Pasutri yang hobi dengan Sex bebas. Hanya dengan Sex bebas lah hubungan suami istri itu bisa langgeng sampai sekarang.

Mereka sering melakukan fantasi Sex dengan teman-teman mereka sendiri, dan yang anehnya mereka sangat menikmatinya tanpa ada rasa cemburu sedikitpun. Karena mereka sering melakukan hubugan Sex antara Damar dengan teman Floren dan Floren dengan teman Damar. Bisa dikatakan hubungan keluarga yang satu ini sungguh indah untuk disimak.
Setelah pembantu lama Floren dan Damar pensiun, maka mereka dibuat bingung dengan rumah yang tidak ada mengurus. Lalu Damar meminta istrinya Floren untuk mencari pembantu kesuatu agen. Setelah beberapa hari Floren ke agen penyalur pembantu itu, Floren tidak menemukan tipe pembantu yang cocok untuk bekerja dirumahnya. Dan keesokan harinya saat Floren sedang bekerja Floren dihubungi oleh agen tersebut memebritahukan ada pendatang baru dan meminta Floren untuk mengeceknya. Dan Floren pun langsung menuju agen tersebut.
Setalah sampai, Floren langsung diantarkan kesuatu ruangan dimana disitu sudah menanti seorang wanita muda yang sangat cantik sekali, kulitnya putih dengan tubuh yang sintal. Namanya Yuyun, Usianya juga masih muda 23 tahun, dan tanpa menunggu lama Floren pun langsung menyetujuinya. Dan setelah Floren menyelesaikan administrasinya Floren pun akhirnya membawa Yuyun masuk didalam mobilnya. Didalam perjalan pulang menuju rumah Floren, Floren menanyakan status Yuyun. Yuyun pun menjawab kalau Yuyun adalah seorang janda yang ditinggal suaminya nyeleweng dengan wanita lain.


Tak berapa lama akhirnya Floren sampai dirumah. Langusng saja diantarkannya Yuyun menuju kamar yang akan ditempatinya. Floren memberikan kamar yang lumayan bagus untuk seorang pembantu. Ada tv besar lengkap dengan dvd nya dan ruangan yang cukup besar. Yuyun pun senang dengan kamar yang dikasih majikannya itu kepadanya. Setelah mengantarkan Yuyun kekamarnya, Floren pun meninggalkan Yuyun dan kembali kekantor.
Selesai memasukan mobilnya digarasi,Damar berpapasan dengan Yuyun yang sedang menyapu halaman. Yang langsung disapa oleh Yuyun dengan agak menunduk.

“Selamat sore tuan” sapa Yuyun dengan ramah.
“Oh..ya..ya..sore,sore kamu tentu Yuyun ya, kapan datang” tanya Damar dengan agak gugup karna terpana dengan kemolekan tubuh Yuyun.
“Tadi siang tuan, dijemput oleh nyonya diterminal” jawab Yuyun.
“Oh, begitu, tapi tolong jangan panggil saya tuan, kau bisa panggil aku Om atau bapak”
“Ma-af tuan.. eh..Om, ma-af Om” jawab Yuyun gugup.
Damar segera menemui Floren yang sudah menunggu didalam,dan seraya memuji.

“Ah, gila bahenolnya. hebat juga kamu dapetin tuh cewek, aku langsung horny nih Lin”
“Dasar kamu Penis nakal begitu ngeliat cewek montok langsung semaput” sambil tangan nya meremas Penis suaminya itu.
“Aduuh… kau main remes aja aku jadi tambah konak nih”. Sambil meremas kemaluan milik suaminya Floren berbisik lembut diteliga Damar
“Sabar sayang kita akan pesta nanti malam menikmati ayam kampung dari Sukabumi itu” seraya dia berikan kecupan lembut kebibir suaminya.

Sekitar pukul 21.00 setelah mereka selesai makan malam Floren memasuki kamar Yuyun dengan mengenakan sepatu lars tinggi berwarna merah serta celana dalam sexy dan BH berwarna merah dengan rias wajah yang menantang serta rambut disasak seperti wanita dalam film-film Blue. Yuyun serta merta merasa kaget hampir tidak mengenali myonyanya tersebut.
“Ya, ampun, ada apa nyah” pekiknya.
“Tenang Yun kita akan melakukan permainan yang mengasyikan yang tentu kau pun akan menyukainya ” Dengan lembut Floren mejelaskan,sambil jari jemarinya yang lentik serta dihias pewarna kuku itu mengusap usap piggul Yuyun.

“Permainan apa nyah ? ” “Nanti kamu akan tahu sendiri, sekarang mari aku bantu mengenakan pakaian yang aku berikan padamu” Yuyun masih terheran-heran ketika Floren mulai membantu mengenakan stoking serta menghias wajahnya dengan mike up yang menantang . Sambil memberi meke-up pada wajah Yuyun mata Floren tertuju pada beberapa celana dalam yang tergeletak diatas meja tv.

“Rupanya kau telah menonton film-film itu Yun, bagaiman asyik enggak..?” tanya Floren sehingga Yuyun tampak malu-malu. “Habis iseng sih nyah, makanya saya stel film itu, dikampung kadang-kadang juga suka nonton dirumah tetangga, yah, namanya juga janda, iseng nyari hiburan.” Jawab Yuyun polos.
“Kamu mau Yun, melakukan seperti yang ada difilm itu.?” Tanya Floren,sehingga Yuyun tampak semakin kikuk mendengar pertanyaan Floren
“Ah, nyonya bisa aja, saya kan janda nyah sama siapa saya akan melakukannya”

“Kalau sama suamiku kamu mau Yun?” hampir terbelalak Yuyun mendengar ajakan nyonyanya itu, bagaimana mungkin dia berhubungan badan dengan tuannya sementara nyonyanya tahu.
“Lihatlah dirimu dicermin itu kau tampak sexy pasti suamiku tergila gila melihatmu “ Yuyun terheran-melihat penampilannya didepan cermin namun dalam hati timbul rasa bangga melihat betapa sexy dan menggairahkan dirinya dengan penempilan seperti itu mirip seperti wanita-wanita difilm porno yang tadi siang ia tonton.

Ketika Yuyun terpesona dengan dirinya, Floren menuntun Yuyun keruang utama dan disana Damar sudah menunggu dengan hanya mengenakan celana dalam. Damar tampak seperti tersihir melihat penampilan Yuyun sehingga benda yang berada didalam celana dalamnya tampak semakin menonjol.
“Woow.. sangat luar biasa begitu sexy dan sangat menantang” pujinya Yuyun tampak tersipu malu namun juga merasa terangsang melihat Damar yang berwajah tampan serta berbadan atletis hanya mengenakan celana dalam sehingga tampak menggairahkan bagi seorang janda kesepian seperti dirinya.

Floren segera mengecup bibir suaminya dan saling berpilin lidah sambil tangan Floren meremas remas Penis Damar yang sudah menegang, lalu Floren melorotkan celana dalam Damar dan mendorong Damar kesofa sehingga Damar terduduk disofa dengan Penis mengacung Floren segera membelai belai Penis Damar dan menjilatiya , sementara Yuyun memandaginya sambil berdiri , Floren sambil berjongkok semakin gencar mengulum Penis Damar. Lalu menarik lengan Yuyun.
“Yuyun kau berjongkok disini pegang Penis ini dan lakukan seperti yang aku lakukan, jangan sungkan-sungkan kau bebas melakukan apapun yang kau mau” Lalu dengan ragu Yuyun memegang kemaluan Damar dan memasukannya kedalam mulutnya mula-mula ia agak canggung namun nafsu yang sudah begitu besar membuat ia tak peduli ia telan habis Penis itu seperti yang ia lihat difilm Blue. Sementara Damar terus merem melek meYunan nikmat.

Floren menghampiri Damar dan melumat lidah Damar seraya berbisik.
“Bagaima sayang telah kau rasakan mulut wanita desa itu dengan Penismu ”
“Zzzzzz…..aaaaaaaahhh…!! sedaaap sekali lin Penisku serasa diawang-awang ..aaaaaeehh teruuuss naah enaakk niiihh. ”

Yuyun semakin bersemangat mengulum Penis Damar lalu lidahnya turun kebawah dan menjilati biji pelirnya serta mengisap-hisap buah telur milik Damar. Dan Damar semakin meracau tak karuan. Floren segera berdiri disofa dan mengarahkan memeknya kewajah Damar.

“Hisap memekku sayang “ perintah Floren , segeralah Damar melumat memek Floren sambil Penisnya dihisap Yuyun. Floren memejamkan matanya saat Damar menjilati dan melumat memeknya sambil tangannya memegang tembok dibelakang sofa.
“Iya, terus rud, jilati memekku aiiih.. ah..ah iya terus rud, itilnya rud… itilnya kau jilat uuuuuhh..asyiiiik” Damar semakin bersemangat mendengar racauan Floren ia semakin bernafsu melumat memek Floren yang sudah basah tersebut.

Sementara Yuyun dengan penuh nafsu dia lumat terus batang Penis Damar. satu tahun menjadi janda tanpa perYun sekalipun melakukan hubungan badan membuat dia sangat haus sekali dengan permainan sex apalagi ditambah dengan seringnya ia menonton vcd porno bertambah saja menumpuk nafsu birahinya yang iya pendam selama setahun, selama dikampung apabila ia habis menonton vcd porno ingin sekali ia melakukan adegan-adegan yang ada difilm tersebut namun tak perYun kesampaian.

Hingga pada akhirnya ia berada disini dan segala impianya itu bisa ia wujudkan disini dengan pria setampan Damar, maka seluruh nafsu birahi ia tumpahkan disini sambil terus melumat Penis Damar tangan kirinya mengobel-ngobel memeknya sendiri hingga memeknya tampak basah. Hampir sepuluh menit Yuyun meghisap Penis Damar dan Damar mennjilati memek Floren, dan Floren segera turun dari sofa dan segera menungging dilantai yang telah dipasang karpet permadani tersebut.

“Ayo rud! entot memekku dari belakang ” sambil tangannya menggosok-gosok memeknya.
Damar segera mengarahkan Penisnya tepat dimulut memek Floren lalu dia tekan seluruhnya memek Floren yang sudah basah tersebut. Floren memejamkan mata saat batang rudal Damar menembus liang memeknya serasa nikmat menjalari tubuh Floren hingga mulutnya berkicau tiada henti.
“Zzzzz..aaaaahhhh, uuh..uuh terus rud. Goyang terus rud yang kenceng rud ooooohh..yea oooohh..yea memekku terasa nyaman sekali rud. eenaaaaak tenaan. ” Damar terus menancapkan batang Penisnya dengan sekuat tenaga kelobang memek Floren, irama yang terdengar dari memek Floren sangat erotis karna memek Floren sudah basah cloooob….clooob ….clooob sleeb..sleeb…sleeb begitu seterusnya secara berirama sehingga Yuyun degan terpana menyaksikan bagaimana Penis Damar menusuk-nusuk memek Floren . Yuyun memelihat dari jarak hanya sekitar 10 cm sehingga dengan jelas dia dapat melihat betapa indahnya saat Penis Damar keluar masuk memek Floren, sambil tangannya mengobel ngobel kemaluannya sendiri ia sudah tidak sabar ingin merasakan hantaman Penis Damar.

Floren sambil menikmati hantaman Penis Damar ia menyaksikan apa yang diperbuat Yuyun lalu tersenyum dan berkata “Yuyun kamu jangan ngeliatin aja dong, kamu jilatin Penis suamiku, jangan malu-malu kan sudah aku bilang kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau, kau praktekan apa yang perYun kamu lihat divcd porno ” Sebenarnya memang itu yang diinginkan oleh Yuyun maka tanpa ragu-ragu ia hisap buah pelir Damar sambil terus batang Penis Damar keluar masuk memek Floren.

Maka serasa ganda kenikmatan yang dirasakan oleh Damar yaitu kenikmatan memek Floren dan kenikmatan hisapan mulut Yuyun di buah pelirnya. Damar memejamkan mata sambil menusuk-nusukan Penisnya kememek Floren “Aahh, asssiiik terus Yun hisapi biji pelerku nikmaaaaat iya teruuuuss kalau perlu kau telan semua. Sssssss…. Aaaaahhh” Yuyun terus melumat pelir Damar sambil sesekali menjilati batang Penis Damar yang masih terselip diantara memek Floren.

Melihat keinginan Yuyun untuk menjilati batang Penisnya maka Damar segera mencabut Penisnya dari memek Floren, Penis tersebut sudah basah oleh cairan memek Floren, dan ia masukan kemulut Yuyun.

“Hisap Penisku Yun aku tau kau sangat menginginkannya ” dengan rakus Yuyun langsung melumat batang Penis Damar yang telah basah oleh cairan memek Floren tersebut. hanya beberapa saat Damar langsung menusukan kembali kedalam lubang memek Floren, ia kocok beberapa kali lalu ia keluarkan kembali dan ia masukan lagi kedalam mulut Yuyun, Yuyun menghisapnya beberapa saat untuk kemudian Damar menusukan lagi kedalam memek Floren ia kocok beberapa kali lalu ia keluarkan dan dimasukan kembali kemulut Yuyun untuk dihisap, begitu serusnya secara berirama.
Hingga pada akhirnya Floren berteriak.

“Aaaaaahhh terus rud kocok yang kuat aku mau keluar niiih ” Damar terus menghatam memek Floren dengan sekuat tenaga dan dengan irama yang sangat cepat, dan akhirnya Floren sampai pada puncaknya.
“Aaaaaaaaaaahhh….aaaasyyyyyyiiik ennnnnnnaaaaaaaaak ooooooooohh….” Begitu banyak cairan yang keluar dari memek Floren sehingga menimbulkan bunyi yang indah saat Penis Damar mengocoknya jrrrrrrrooot….jrrooooot….clloook…cloook…clooop
Floren tersenyum puas sambil terus menugging dan Damar masih menghantam memeknya
Lalu Floren berseru. “Stop rud, sekarang kau giliran mengentot memek Yuyun ” Floren segera bangkit dan mendorong tubuh Yuyun hingga terlentang dilantai.

“Yun sekarang kau akan merasakan nikmatnya batang Penis suamiku, aku tau kau sudah tidak sabar bukan..? sambil tangan Floren mengobel-ngobel memek Yuyun.
“Iya nyah aku sudah kepingin sekali nyah ” lalu Floren meraih Penis Damar dan dihisapnya beberapa saat lalu berbisik kepada Damar.
“Sekarang kau entot memek wanita desa ini rud ” sambil tangan nya membelai Penis Damar yang sudah tegang ia berikan kecupan mesra pada suaminya.
“Selamat menikmati sayang ” lalu ia tuntun batang Penis Damar kearah lubang memek Yuyun yang mengangkang ia tekan Penis Damar hingga masuk seluruhnya liang memek Yuyun.

Yuyun terpejam saat batang Penis Damar menembus kelubang memeknya nikmat yang sudah lama tidak ia rasakan kini ia rasakan kembali dengan pria yang setampan Damar dan batang Penis yang begitu besar.

“Aaaaahhhh asyyyyyyik …terussss, legit Ooom. enaaak , sssssssssess….aaaaahhh. enaak Eeeuuuuuuuyy” terus Yuyun meracau tanpa rasa canggung karna rasa canggung nya telah terbenam oleh rasa nafsu dan nikmat yang begitu menggelora. Damar menggigit bibir bawahnya karna merasakan legitnya memek Yuyun yang belum perYun ia rasakan sebelumya.

“Bagaimana rud enak memeknya ?” bisik Floren.
“Luar biasa lin, gurih sekali barang wanita kampung ini aaaaaahhh…..aaaaahhh…. zzzzzz…aaahhh”

Floren mengecup bibir Damar sambil tangan nya membantu mendorong pantat Damar agar lebih tandas masuk kememek Yuyun. Yuyun terus meracau tak karuan dengan logat sunda yang masih kental sambil pantatnya ia goyang mengimbangi hantaman Penis Damar.

“Enaaak eeuuyy aaaaaahhh, ayu atuh Oom. geol yang kuat ” Damar tak tahan melihat sexy nya tingkah laku Yuyun lalu ia lumat dengan rakus bibir Yuyun dan mereka saling berpilin lidah, Yuyun dengan nafsu langsung menyambut ciuman Damar sambil ia cengkram kepala Damar dengan kedua tangan seolah-olah tidak ingin ia lepaskan.

Melihat adegan itu Floren segera berinisiatif untuk menjilati batang Penis Damar yang keluar masuk memek Yuyun sambil sesekali ia jilati juga memek Yuyun sehingga Yuyun merasakan semakin nikmat saat lidah Floren menjilati bibir memeknya.

“Iya nyah assyik nyah jilatin terus nyah geli euy” Mendengar perkataan Yuyun, Floren semakin bersemangat menjilati bibir memek Yuyun dan juga itilnya sehingga Yuyun semakin blingsatan.

Hampir lima menit Damar menggojlog memek Yuyun dan memek Yuyun tampak semakin basah oleh cairan birahinya. Sementara Floren mulai menjilati biji pelir Damar dan juga lubang anus Damar tak luput dari jilatannya sehingga Damar merasa geli-geli nikmat saat ujung lidah Floren menggelitik lubang anusnya.

“Iya enaak lin terus kau jilati lubang pantatku aaahhh….aaaaahhh…geli, lin ”

Rasa nikmat yang dirasakan Damar dari dua sisi yaitu dari batang Penisnya yang menembus memek Yuyun dan lubang pantatnya yang dijilati Floren, membuat ia tidak tahan dan akhirnya sampailah pada klimaksnya disertai jeritan panjang Damar.

“Aaaaaaaaaaaaaah aku keluar liiiin…” Disusul pula secara bersamaan oleh jeritan Yuyun yang mencapai orgasme.

“Aduuuuh ennaaaak euuuy.. ” sehingga susana sangat riuh pada saat detik-detik kenikmatan tersebut.

Dan Damar segera mengeluarkan batang Penisnya, Floren dengan cepat menyambut cairan air mani yang keluar dari Penis Damar dengan mulutnya, begitu banyak sperma yang keluar sehingga mulut Floren serasa penuh oleh cairan gurih-gurih asin itu. sperma tersebut menghiasi juga pipi dan dagu Floren, Yuyun pun segera bangkit dan menjilati sisa-sisa sperma dari batang Penis Damar.

Melihat Yuyun menghisap-hisap Penis Damar untuk mendapatkan sisa-sisa sperma, Floren segera tanggap dan ia tarik rambut Yuyun sehingga Yuyun tertengadah lalu Floren menumpahkan sebagian sperma Damar yang berada dimulutnya kedalam mulut Yuyun, Yuyun dengan rakus langsung menelannya bahkan sperma yang melekat didagu dan pipi Floren ia jilati pula. Floren dan Yuyun akhirnya saling berpilin lidah dan saling berciuman untuk menikmati sperma yang ada dimulut masing-masing.

Damar terduduk disofa sambil menyaksikan atraksi yang erotis yang diperagakan oleh Floren dan Yuyun. Dan akhirnya Yuyun bersandar dibawah sofa sambil melepas lelah dengan meminum segelas Orange juice. Floren bercelentang diatas karpet sambil menikmati rokok Sampoerna A mild kesukaannya. Sementara Damar duduk disofa sambil menenggak sekaleng bir Heineken.

Kira-kira setengah jam mereka melepas lelah sambil berbincang-bincang dan menyantap makanan kecil, tubuh mereka sudah mulai pulih kembali, Floren segera menangkap batang Penis Damar dan menghisapnya lalu memberikannya pada Yuyun

“Yun ini, ayo kau hisap kita akan segera melakukan permaian kedua yang lebih mendebarkan dan yang belum pernah kau alami sebelumnya, dan pasti kau akan menyukainya pula” Yuyun segera menghisap Penis Damar dengan bersemangat, dan Floren membisikan sesuatu pada Damar.
“Ayo rud, kita segera akan melakukan Anal sex, anusku sudah tidak tahan menerima hantaman batang rudalmu”
“Iya sayang aku pun sudah tidak tahan untuk menikmati lubang anusmu yang legit itu ” bisik Damar pula.sambil mengobel lubang anus Floren.

Lalu Floren terlentang diatas karpet sambil mengangkang dan menusuk-nusukan jari telunjuknya kedalam lubang anusnya sendiri sambil sesekali mengoleskan air liur pada lubang anusnya.

“Bagaimana Yuyun apakah sudah siap batang Penis yang kau hisap itu untuk menghantam lubang anusku, cepat aku sudah tidak tahan nih.”

“Iya, sebentar nyah” Lalu Yuyun segera mengeluarkan batang Penis Damar dari mulutnya dan segera menuntunnya kearah lubang anusnya.

Damar segera menekan Penisnya kedalam lubang dubur Floren serasa peret dan enak, batang Penisnya serasa dijepit oleh anus Floren dan Florenpun memejamkan matanya meYunan nikmatnya batang Penis Damar menusuk nusuk anusnya

“Aaaaaaahhh…asssyyyik terus rud hantam lobang pantatku auh..auh..iya, iya”

Damar terus menggenjot Penisnya secara berirama sambil memejamkan matanya dan tersenyum nikmat merasakan batang Penisnya yang dijepit oleh anus Floren, serasa nikmat membawa tubuhnya keawang-awang.

Yuyun terpana menyaksikan Penis Damar yang begitu besar menembus tanpa ampun kedalam lubang dubur Floren, namun Floren tampak merasa nikmat yang luar biasa. Sungguh permainan yang belum perYun dirasakan oleh Yuyun sebelumnya namun Yuyun sering menyaksikannya dvd porno, dan ia ingin sekali mencobanya dengan Damar.

Yuyun segera menjilati biji pelir Damar dari belakang sambil sesekali ia jilati pula batang Penis yang terselip diantara lubang pantat Floren, sampai pada akhirnya ia jilati pula lubang dubur Damar, mula-mula ia agak jijik namun setelah beberapa saat ia mulai merasakan kenikmatan tersendiri yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, maka dengan rakus ia jilati terus lubang dubur Damar sampai ia tancapkan ujung lidahnya kedalam dubur tersebut, Menerima aksi Yuyun yang atraktif tersebut membuat Damar semakin merasakan kenikmatan yang luar biasa, lubang duburnya serasa digelitik benda lembut saat Yuyun menancapkan ujung lidahnya kedalam dubur Damar. Sementara Damar memejamkan mata saat menikmati dubur Floren dan juga lubang duburnya yang dijilati oleh Yuyun.

“Aaaaah…. Asyyyiiiiik jilatin terus lubang pantatku Yun, masukan seluruh lidahmu kedalam anusku, serasa sukmaku melayang…sseess..aah ”

Floren memeluk leher Damar dan melumat bibir Damar dan mereka saling beradu lidah dalam menikmati permainan tersebut.

“Aaahh teruuuus rud, goyang terus batang Penismu kedalam lubang pantatku, tandaskan seluruhnya rud, biarkan sukmaku melayang karna nikmat yang kau berikan ini” Damar terus menghantam dubur Floren dengan kekuatan penuh, sementara lidah Yuyun masih terus bergerilya didalam lubang anus Damar.

Pada menit kesepuluh permainan tersebut, mereka merubah posisi, kini Damar telentang dikarpet, sementara Floren diposisi atas dengan berjongkok membelakangi wajah Damar, setelah Yuyun menghisap beberapa saat batang Penis Damar lalu Floren mulai memasukannya kembali kedalam lubang pantatnya dan langsung memompanya sambil berjongkok dengan irama yang mula-mula lambat hingga lama kelamaan sangat cepat

“Hihh …hihhh..hihh.. rasakan goyanganku ini rud semoga kau menikmatinya”
“Iya terus lin enak sekali Penisku serasa tersedot oleh lubang anusmu”

Kemudian Damar segera memerintahkan Yuyun untuk memberikan memeknya kemulutnya, maka segera saja Yuyun berjongkok diatas wajah Damar dan Damar dengan rakus segera menjilatinya sehingga Yuyun menggigit bibir bawahnya sambil matanya terpejam karna merasakan nikmat “Aaaaaah…asyiiiik om, geli-geli enaaaak terus Oom. emmmmmmm..aaahhh” Yuyun terus meracau sambil menjambak rambut Damar, dan Damarpun tidak hanya menjilati memek Yuyun tetapi ia mulai pula menjilati lubang dubur Yuyun, sehingga Yuyun semakin merasa nikmat dan juga agak geli saat ujung lidah Damar menggelitiki lubang dubur Yuyun , sehingga ia sesekali tertawa manja saat merasakannya “Aiiihh…auuw…geli Oom.hiii..hiii..hiii…aiihh.. auuw..auuw… hiii…hiii..hiii tapi asyiik om, geli-geli enak, terus om.. terruuuuss.. mmmmmmm..ahhhh.”

Lebih dari sepuluh menit Floren memompa batang Penis Damar dengan lubang anusnya sambil berjongkok membuat peluh ditubuhnya bertambah deras hingga ia merasa kehabisan tenaga dan menghentikan kegiatan tersebut. Lalu ia berbisik kepada Yuyun “Yun, sekarang giliran lubang pantatmu yang menerima hantaman Penis Damar, apakah kamu sudah siap, Yun…?” seraya mengecup bibir Yuyun dengan mesra.

“ Iya, nyah saya sudah tidak sabar ingin merasakannya nyah ”
“Damar, apakah kau sudah siap untuk mengentot lubang pantat Yuyun yang masih perawan itu” bisik Floren kepada Damar.
“Ow.. tentu sayang, aku sudah tidak sabar untuk memerawani lubang anus wanita desa yang seksi dan mulai nakal ini”

Lalu Floren segera telentang dan memerintahkan Yuyun untuk menungging diatas tubuhnya.

“Kau akan merasakan sesuatu yang menakjubkan dalam hidupmu Yun, saat melakukan permainan ini”
dan Yuyunpun segera menungging diatas tubuh Floren yang telentang dengan posisi memek Yuyun tepat berada diatas wajah Floren dan posisi memek Floren berada didibawah wajah Yuyun, seperti posisi 69.

Lalu Floren segera menjilati lubang dubur Yuyun dan mencolok-colok nya dengan jari telunjuk sambil mengoleskan air ludah kedalam dubur Yuyun, Lalu Damar segera memasukan batang Penisnya kedalam mulut Floren untuk kemudian Floren menghisapnya dengan rakus beberapa saat kemudian ia keluarkan batang Penis Damar dari mulutnya dan mulai ia arahkan Penis Damar kelubang dubur Yuyun

“Selamat menikmati sayang” bisik Floren dan Damar pun langsung menekan batang Penis nya kearah anus Yuyun yag telah basah oleh air ludah Floren, ia tekan dengan lembut dan penuh perasaan karna memang agak sulit memasukan batang Penisnya kedalam lubang pantat yang masih perawan seperti Yuyun.

Beberapa kali sempat meleset dan akhirnya berhasil juga tembus berkat usaha Floren membantu menuntunnya serta melumasinya dengan air ludah. Pada saat tembus kedalam lubang duburnya, Yuyun sedikit meringis karna merasa agak perih, namun kira-kira beberapa detik kemudian ia mulai merasakan kenikmatannya sehingga ia tampak memejamkan matanya merasakan nikmat.

“Mmmmmmmmm..aaaaahhh.. asyyiiiiiik..terus om, entot lobang dubur saya om, enaaak….” Yuyun menikmati tusukan batang Penis Damar yang menghantam lubang anusnya sambil menjilati memek Floren yang berada dibawah wajahnya.

Yuyun benar-benar merasakan petualangan yang mengasyikan dan ia benar-benar menikmati itu semua. Damar menikmati keperawanan anus Yuyun sambil memejamkan matanya, sambil sesekali meringis karna anus Yuyun serasa masih begitu sempit dan peret karna belum perYun dimasukan oleh batang Penis, berbeda dengan lubang anus Floren yang sudah sering dihantam oleh berbagai macam Penis. Sehingga Damar tidakbisa menggoyang batang Penisnya dengan terlalu keras, namun harus penuh kelembutan dan penuh perasaan.

Floren beraksi dengan menjilati pangkal Penis Damar yang masih tersisa diluar anus Yuyun serta menjilati lubang memek Yuyun secara bergantian, sambil merasakan kenikmatan lubang memeknya yang dijilati oleh Yuyun. Hampir sepuluh menit Damar menikmati anus Yuyun, dan Damar segera mengeluarkan batang Penisnya dan ia masukan kemulut Floren untuk dihisap, Floren menghisapnya dengan rakus, aroma anus Yuyun masih terasa melekat pada Penis Damar sehingga menambah rasa kenikmatan tersendiri bagi Floren hingga dengan lahap ia melahap Penis Damar tersebut. Hanya beberapa detik kemudian Damar memasukan Penisnya kembali kedalam dubur Yuyun, lalu ia pompa beberapa kali dan ia keluarkan lagi dan dimasukan kembali kedalam mulut Floren untuk dihisap oleh Floren, begitu seterusnya untuk bebeberapa kali.

karna Damar mengerti Floren sangat suka menikmati Penis yang baru saja dikeluarkan dari lubang anus. Aroma anus yang melekat pada batang Penis sangat membangkitkan gairah bagi Floren, itulah yang dikatakan oleh Floren kepada Damar beberapa waktu lalu.

Akhirnya, setelah Yuyun menerima hantaman Penis Damar yang bertubi-tubi pada lubang duburnya, dan juga jilatan lidah Floren pada lubang memeknya, sampailah Yuyun pada puncak kenikmatannya disertai dengan jeritan yang keras.

“Aaaaaaaaaaaaaaaahhh….. enaaaakk… Euiiiiiiiiiiiiiiiyy.” Maka tumpahan cairan hangat yang bening keluar dari lubang memek lYun, dan Floren dengan rakus langsung menghirup cairan tersebut dan menelannya. Beberapa saat kemudian disusul oleh jeritan Damar yang telah mencapai klimaks.
“Aaaaaaaah… aakku.. keluar lin…” dan Damar segera menarik keluar batang Penisnya dan dikeluarkan air maninya diatas lubang dubur Yuyun.

“Crrroooot……crrrrroottt…crooot….” Banyak sekali sperma Damar yang keluar memenuhi sekitar lubang anus Yuyun, dan dengan rakusnya Floren segera menjilati sperma disekitar lubang dubur Yuyun tersebut dan ditelannya sampai habis, sampai dijilatinya kedalam lubang dubur Yuyun dengan harapan masih tersisa air mani Damar.

” Mmmmmm…nyeemmm…nyeemm..nyeemm. gurih sekali air manimu rud, apalagi bercampur dengan aroma dubur Yuyun serasa nikmat tiada tara…” sambil terus menjilati sisa-sisa air mani Damar yang terselip didalam lubang anus Yuyun.

Yuyun terkapar lemas diatas tubuh Floren yang masih menjilati lubang anusnya. Yuyun terkapar lemas namun senyum bahagia tampak terlukis diwajahnya karna benar-benar ia merasakan kenikmatan yang luar biasa, yang belum perYun ia rasakan sebelumnya dan tak akan perYun ia lupakan sampai kapanpun. Dan ia berharap ini jangan cepat-cepat berakhir, karna ia ingin terus merasakan kenikmatan seperti ini lagi.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



 www.mandiriqq.com
Situs Poker dan Domino QQ Online yang Terpercaya dan Aman ..
Dengan 1 User ID Anda Bisa Main 5 Game | Fair Play 100% Tanpa Robot | PROSES CEPAT & KARTU BERSAHABAT |
Kami mempunyai PROMO TERBARU yaitu
" EVENT BEST TURNOVER "
Dengan total TurnOver yang kami hitung per-Bulan nya ..
Semakin Tinggi TO Anda, semakin Tinggi juga Hadiah yang akan anda dapatkan ..

Mari bergabung dengan kami dan dapatkan hadiahnya hingga ratusan juta rupiah dengan meningkatkan TurnOver anda.
Promo ini berlaku mulai 1 Juni - 30 Juni 2016 ..

Untuk info selengkapnya, silahkan hubungi CS kami ( Jessica ) di bbm : 2BE2B4BA dan langsung livechat kami www.mandiriqq.com

Newer Posts Older Posts Home