WWW.MANDIRIQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Pages

Tuesday, September 13, 2016

MANDIRIQQ - SEKS BEBAS SEPANJANG MALAM

SEKS BEBAS SEPANJANG MALAM


Perkenalkan, namaqu Alisyia. Aku dikarunia wajah yg cantik. Kata temanku, wajahku mirip salah satu artis Indonesia. Apalagi waktu Aku tersenyum, miriiiip banget, kata mereka. Padahal menurutku biasa saja. Karena suka bergaul Akupun punya banyak teman.



Selain itu Aku sangat rajin merawat tubuhku. Fitness dan ke salon adalah rutinitasku. Karenanya Aku tumbuh menjadi gadis yg energic dan sexy. Baju-baju ketat, semi-transparan dan tank top adalah ‘seragam’ku, sehingga kemolekan tubuhku semakin terpancar. Malah kalau di rumah Aku tidak segan-segan untuk tampil sangat sexy. Toh untuk apa punya tubuh sexy kalau tidak ditunjukkan ke orang lain. Tapi Aku masih tampil dalam batas-batas kewajaran.

Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Umurku belum genap 22 tahun. Aku sebenarnya asli Jakarta, tapi Aku lebih memilih untuk kuliah di Bandung. Biar agak jauh dari orangtua. Sejak SMA Aku bercita-cita ingin kuliah jauh dari orangtua. Soalnya malas juga tinggal serumah dgn orangtua, yg sedikit-sedikit melarang ini itu.

PapAku adalah seorang pengusaha yg cukup sukses, di Bandung PapAku membelikanku sebuah rumah. Aku tinggal sendiri di sana bersama pembantuku dan anaknya yg masih kecil. Rumahku cukup besar dgn perabotan yg lengkap plus mobil mewah seri terbaru. Itu tidak seberapa baginya. Itu adalah hadiahku karena lulus ujian.

Sore itu Aku baru pulang kuliah. Capek sekali rasanya setelah seharian berkutat dgn kuliah. Bayangkan saja Aku kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore.

Karenanya Aku merasa badanku lelah dan ingin istirahat. Karena besok libur, jadi Aku bisa memanfaatkan waktuku untuk istirahat.

Acchhhh… Aku mensandarkan tubuhku di sofa ruang tengah. Kupanggil Bi Imah agar membuatkan minum untukku. Upshhh… Aku lupa. Bi Imah dan anaknya kan lagi puLang kampung tadi pagi. Maklum sejak Aku tinggal di Bandung mereka belum pernah puLang, jadi kuijinkan mereka puLang kampung. Ahhh… Malas benar Aku mengangkat bokongku dari sofa. Tapi rasa hausku mengalahkanku, maka dgn malas Aku mengambil air dingin di dapur untuk menghilangkan rasa hausku.
Kemudian Aku pergi ke kamar, kucoba untuk istirahat. Walau badanku capek sekali tapi Aku tidak bisa memejamkan mata. Maka kuputuskan menyalakan komputerku mencoba mencari hiburan. Baru saja kunyalakan komputer, HP-ku berbunyi. Segera kuambil HP-ku dari tas. Di screen tertuliskan “CINTA”, maka segera kuangkat, karena itu adalah dari PETRA, lelakikku.

“Halo Sayg. Lagi ngapain? “Kata suara di seberang sana. “Ada apa, Pet? Gue lagi sendiri nih di rumah. Gak lagi ngapa-ngapain” jawabku. “Malam ini jalan yuk, say. Besok kan libur. Mau gak?”

“Aduh gue cape banget nih, Say. Malas keluar. Mending lo aja yg ke rumah. Lagian rumah sepi, Gak ada orang. Sekalian temanin gue. Mau gak?” Rengekku manja. “Ya udah tunggu aja. 30 menit lagi gue ke sana. Dah Sayg..!” Katanya. “Dahhhhh…”

Kita baru jadian sekitar 3 minggu yg lalu. Tapi dia sudah beberapa kali menikmati tubuhku. Yup.. Aku memang cewe yg liberal. Aku menyerahkan keperawananku sama mantanku sewaktu SMA dulu. Jadi bagiku sex bukan hal yg terlalu tabu. Tapi Aku masih tahu tata krama. Aku gak sembarang tidur dgn lelaki. Aku gak mau dicap cewek gampangan. Aku hanya mau ML sama orang yg benar-benar kucintai. Ya..

Seperti PETRA ini. Dia lumayan bisa memuaskanku. Hampir di setiap kesempatan kita selalu mereguk kenikmatan duniawi. Paling sering sih di kontrakannya, karena sepi. Sedangkan di rumahku belum pernah karena ada pembantuku. Malah tak jarang, ketika kita sudah sama-sama pengen ML kita membooking hotel untuk menuntaskan nafsu kita. Mengingat-ingat kejadian itu libidoku perlahan-lahan naik.

Maka segera kuganti bajuku. Aku ingin tampil sexy di depan PETRA. Segera kugunakan celana pendek putih semi transparan yg ketat. Saking ketatnya terasa CD-ku tercetak di sana. Bokongku yg bulat sekal terlihat indah menonjol. Kemudian kugunakan tanktop putih ketat juga.

Aku bercermin, lumayan sexy juga, batinku. Buah dadAku yg lumayan besar tercetak di bajuku. Malah karena saking kecilnya bajuku itu, jika Aku bergerak-gerak buah dadAku juga terayun kesana kemari. Aku senang sekali melihatnya. Pasti PETRA suka melihatnya. Aku tak sabar ingin cepat-cepat berjumpa dgnnya.

Beberapa waktu kemudian kudengar suara klakson berbunyi. Aku, bercermin sebentar memastikan penampilanku lalu membuka pintu. Benar saja, mobil PETRAsudah ada di depan gerbang rumahku yg masih terkunci. Aku berlari-lari menuju gerbang untuk membuka pintu pagar rumahku, hal itu otomatis membuat buah dadAku terayun kesana-kemari. PETRA pasti melihatnya dgn jelas karena jarak yg tidak terlalu jauh. Buah dadAku bergerak-gerak dgn bebasnya.

Setelah kubuka gerbang, perlahan-lahan mobilnya masuk ke garasiku. Segera kututup gerbang kembali dan Aku menghampirinya yg baru keluar dari mobil. “Halo Saygggg..” katanya. Dipamerkannya senyum manisnya. Kacamata coklat yg dipakainya menambah kesan macho-nya. “Halo juga. Silahkan masuk, Say” katAku mempersilakannya masuk ke rumah.

Dia mengikutiku dari belakang. Aku bisa pastikan matanya tidak akan lepas dari bokongku yg bergoyg kesana-kemari dgn indahnya. Kemudian Aku menutup pintu rumah dan menguncinya. Baru Aku membalikkan tubuhku, PETRA sudah berdiri di depanku dgn senyum indahnya.

“Kamu sexy sekali hari ini, Sayg” katanya sambil mendekatkan bibirnya ke mulutku. Segera kusambut bibirnya dan kita melAkukan french kiss. “Terima kasih” jawabku sambil kembali menciumnya, kali ini ciuman kita makin dahsyat. Sambil menciumi bibirku, tangannya bergerilya menjamah buah dadAku. Aku semakin ganas membalasnya. Ketika tangannya mulai menyusup ke dalam tank topku, segera kuhentikan.

“Sabar dulu dong, Say. Ga sabaran amat” ucapku sambil menjauhkan tubuhku darinya. “Mending duduk dulu, Aku buatkan minum ya?”, Lanjutku lagi. Aku sengaja menahan kenikmatan tadi, padahal sebenarnya Aku juga sudah ingin sekali melumat bibirnya. Dia hanya mengangguk lalu pergi menuju sofa.
Segera kubuatkan minum dan memberikanya kepadanya. Softdrink yg kusuguhkan Langsung dihabiskannya. Kemudian matanya menatapku. Aku tahu maksudnya. Maka Aku pindah ke sebelahnya, lalu diciumnya bibirku. Aku hanya bisa memejamkan mata menikmati ciuman lembutnya. Kemudian dia peluk Aku dan tangannya mulai meremas-remas buah dadAku. Aku mulai merem-melek sambil memutar badanku.

Sekarang Aku duduk di paha PETRA. Kembali kita berciuman dgn penuh gairah nafsu. Lidah kita saling beradu. Perlahan bibirnya turun ke pipiku lalu ke leherku. Lidahnya menari-nari dari ujung leherku ke ujung yg satunya lagi. Hal itu membuatku seperti cacing kepanasan saking nikmatnya. Tangannya tidak tinggal diam. Diremas-remasnya buah dadAku yg mulai mengeras. Tangannya sungguh lihai meremas-remas buah dadAku sehingga membuatku makin menggelinjang. Aku tak tahan hingga kembali kulumat bibirnya. Lidahku beradu dgn lidahnya lagi.

Aku sudah tidak tahu kapan pertama kali Aku semahir ini melAkukan ciuman. PETRA mulai menyusupkan tangannya ke balik tank topku dan mencari buah dadAku. Gesekan tangannya Langsung di permukaan kulit buah dadAku hingga sungguh kenikmatannya tiada tara. “Eeeeehh.. Eeehhhh..” rintihku. Sejenak dihentikannya aktivitasnya karena menyadari sesuatu sambil bertanya.. “kamu ga pakai bra ya, Say?”Aku hanya tersenyum lalu kembali melumat bibirnya.

Dia lebih ganas meladeni ciumanku. Tangannya makin keras meremas buah dadAku. Memelintir dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kurasakan kemaluannya mulai menegang di bawah sana. Kemudian dia menghentikan remasan dan ciumannya, lalu mulai melepas tank topku. Aku membantunya melepaskan penutup buah dadAku itu melewati kepala. Maka segera buah dadAku yg tanpa penutup apa-apa lagi terpampang di hadapannya.

Buah dadAku yg putih, bulat kencang dgn puting berwarna kemerah-merahan menjadi santapan matanya. Dia sangat kagum melihat buah dadAku. Walaupun sudah sering melihat buah dadAku, bahkan menjilat, melumat dan menggigitnya, dia tetap saja menelan ludah menikmati pemandangan ini.

“Buah dadamu indah sekali, Sayg!’ ujarnya.

Kemudian bibirnya menyerang di antara kedua gunungku, lalu lidahnya bergerak di sana. Aku meringis dan mendesis menikmatinya. Kemudian dia mulai mencium buah dadAku yg kanan, dilumatnya dgn penuh nafsu. Beberapa detik kemudian Aku menjerit pelan karena Aku merasakan gigitan pada puting kananku, dia dgn gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu sehingga meninggalkan jejak di sekitarnya.

“Ohhhh.. indah sekali buah dadamu ini Say,” pujinya lagi sambil tangannya yg satu lagi mengelusi punggung dan leherku dan berakhir di payudara kiriku. Diremasnya payudara kiriku yg sudah tegak berdiri tersebut. Remasan dan jilatannya silih berganti antara payudara yg kanan dan yg kiri, sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan yg tiada tara. bahkan Aku sampai melayg-layg dibuatnya.

Puas meremas buah dadAku yg kiri, tangannya yg kanan mulai menurun hingga mencengkeram bokongku yg bulat dan padat. Aku hanya bisa mendesah nikmat. Kuremas-remas rambutnya mencoba mengimbangi desakan birahi ini. Untung rumahku sepi, kalau tidak mana mungkin Aku bisa bercinta di sofa seperti ini.




Setelah puas menggeraygi buah dadAku, dia pun melepaskanku. Segera dibukanya bajunya, lalu dia membuka celana panjang beserta celana dalamnya sehingga kemaluannya yg dari tadi sudah sesak dalam celana dalamnya itu kini dapat berdiri dgn dgn gagahnya.

Kemudian dia duduk di sofa dgn mengangkangkan kakinya. Matanya menatap matAku dgn penuh harap. Aku mengerti maksudnya. Dia ingin dioral tentunya. Sebenarnya Aku kurang mahir melAkukan oral sex, Aku masih butuh belajar, tapi nafsu ingin saling memuaskan membuatku melAkukannya. Maka perlahan-lahan Aku duduk di Lantai menghadap kemaluannya.

Kemaluan PETRA yg sudah berdiri kokoh itu kini berada dalam genggamanku. Kukocok-kocok ke atas dan ke bawah. Nampaknya dia menikmati kocokanku. Tanganku yg halus naik turun di Kemaluannya. Nampaknya dia sangat menikmati kocokanku di kemaluannya. Hal itu terbukti dgn matanya yg tertutup rapat. Aku menikmati ekspresinya yg keenakan itu.
“Uuuuh… say.. Enak sekali sayyyyyy.. Ooooh..”, desahnya. “Masukkan ke mulutmu dong Say,” pintanya. Tanpa diminta 2 kali Aku menuruti kemauan orang yg kusaygi itu. Perlahan namun pasti, kemaluannya kuarahkan ke mulutku. Kemudian kucium dan kujilat ujungnya dgn lembut bahkan sangat lembut sekali. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya.

Seponganku di Kemaluannya kupadukan dgn sedikit kocokan. PETRA pasti keenakan kuperlAkukan seperti itu. Tapi Aku akan membuatnya lebih keenakan. Lalu kubuka mulutku lebih lebar untuk memasukkan kemaluan itu semuanya ke mulutku. tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku.

Dalam mulutku, kemaluan itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala kemaluannya. Hanya itu yg kulAkukan tapi tampaknya dia sudah blingsatan. Padahal harus kuAkui bahwa oral sexku belum apa-apa dibandingkan cerita teman-teman cewekku yg pernah melAkukannya. Bahkan masih kalah jauh daripada BF yg pernah kutonton. Tapi Aku tetap. Toh PETRA masih keenakan. Memang sih, PETRA mengAku baru ML pertama kali dgnku. Jadi dia belum bisa membandingkannya dgn yg lain.

Sesekali Aku melirik ke atas melihat ekspresi wajahnya waktu menikmati seponganku. Dia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yg sudah bercucuran keringat dgn sapu tangan. PETRA nampaknya tidak mau cepat-cepat keluar, maka ditariknya kepalAku. Aku berdiri tegak di hadapannya yg masih bersandar di sofa.

Segera kulepaskan celana pendek beserta CD-ku sekalian. Matanya nanar melihat ketelanjanganku. Aku seperti manusia yg baru lahir, polos. Kini Aku sudah telanjang bulat di hadapannya. Aku lalu naik ke pangkuannya. Dgn senyum nakal Aku meremas-remas dadanya yg bidang. Lalu kubenamkan kembali wajahnya ke buah dadAku hingga dia pun mulai menyusu di situ.

Kali ini dia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu dikulum dan dihisap kuat-kuat. Tangannya di bawah sana juga tidak bisa diam, tangannya meremas-remas bokong dan pahAku. Dielus-elusnya paha putihku itu. Berbeda dgn pahAku yg dielusnya dgn lembut, bokongku justru diremasnya dgn keras. Gumpalan daging pinggulku menjadi bulan-bulanan tangannya.

Aku hanya mendesah-desah. Giginya yg putih menarik-narik puting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Malah kini tangannya yg bercokol di pahAku mulai merambat semakin jauh. Aku tak kuasa untuk tidak merintih dan mendesah. Bongkahan bokongku diremas, buah dadAku dilumat dan sekarang tangannya yg kanan menggeraygi kemaluanku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana. Ooooohhhhh.. nikmatnyaaaa, batinku.

Sebagai respons Aku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga keringatku menetes-netes. Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, dia juga mengulum leherku dan mencupanginya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah. Akhirnya mulutnya bertemu dgn mulutku lagi dimana lidah kita saling beradu dgn liar. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yg sudah mengeras itu.

“Sayyyy… Sekarang ya..”, pintAku memelas. Aku sudah tidak tahan lagi ingin segera menuntaskan birahiku. Maka kuangkat bokongku sebentar dan mengarahkan kemaluanku ke kemaluannya. Dia memegang kemaluannya siap menerima kemaluanku. Sedikit demi sedikit Aku merasakan ruang kemaluanku terisi dan dgn beberapa hentakan masuklah Kemaluan itu seluruhnya ke dalam.

Aku tak kuasa untuk tidak menjerit kala Kemaluan PETRA membelah bibir kemaluanku. Sama sepertiku, dia juga mendesah menyebut namAku waktu kemaluannya amblas ditelan kemaluanku. “Ooooohhhhh..!” desahku dgn tubuh menegang dan mencengkram bahu pacarku. Kurasakan lubangku agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yg terasa sungguh nikmat.

Kemudian, secara perlahan-lahan Aku menaikturunkan tubuhku di atas kemaluannya. Kupacu kejantanannya dgn goyganku. Aku tiba-tiba menjadi gadis yg liar yg butuh kenikmatan. Kugoyg-goygkan kemaluanku di atas Kemaluannya sambil sesekali membuat gerakan memutar. Kemaluanku seperti diaduk-aduk.

Aku sangat menikmati posisi ini, karena Aku bisa mengendalikan permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya Kemaluan PETRA. PETRA juga merasakan hal yg sama seperti yg Aku rasakan. Matanya menatap wajahku yg kemerahan karena nikmat.

“Aaaccchhhhh.. Acchhhhhhhhh..” desahku seiring dgn naik-turunnya tubuhku. Buah dadAku yg sudah menegang maksimun terayun-ayun dgn indah di hadapannya. PETRA juga mulai membantu menyodok-nyodok kemaluannya, sehingga kenikmatan yg kurasakan semakin bertambah.

Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan sensasi kenikmatan dunia. Hal itu membuat buah dadAku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tidak disia-siakannya, dia Langsung melumat buah dadAku yg kiri dgn mulutnya. Aku semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi.

PETRA semakin menyerangku dgn meremas-remas buah dadAku yg kanan serta memilin-milin putingnya. PETRA sungguh pintar menyerang titik sensitifku.

Sepuluh menit lamanya kita berpacu dalam adegan demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Sodokan-sodokannya semakin lama semakin cepat dan makin berirama.

Mulutnya tak henti-henti mencupangi buah dadAku yg mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Sungguh kenikmatan yg sangat indah. Tangannya yg tadi lembut menggeraygi paha dan bokongku, sekarang cenderung kasar. Aku sudah sangat kecapaian dgn posisi tersebut sehinga goyganku semakin lama semakin tidak bertenaga. Malah kini dia yg aktif menyodok-nyodok kejantanannya.

Menyadari hal tersebut, PETRA minta ganti posisi. Ditariknya kemaluannya dari rongga kemaluanku. Ada perasaan kesal, tapi itu tidak lama. Tubuhku dibalikkan telungkup di atas sofa. Lalu kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh Lantai, hingga otomatis kini bokongku pun menungging ke arahnya. Buah dadAku yg dari tadi menjadi bulan-bulanannya menekan sofa karena Aku telungkup. PETRA sibuk memegang erat-erat kedua pahAku.

“Siap-siap ya Say!” ujarnya. Aku hanya bisa menganggukkan kepala menunggu kenikmatan selanjutnya dgn posisi doggy style. PETRA pernah bercerita bahwa posisi ini sangat disukainya, karena dia yg mengambil kendali dan bebas meremas-remas semua bagian tubuhku, bahkan anusku. Sebelum menusuk kemaluanku, dia terlebih dahulu mencium punggungku.

Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar ke-awang-awang. Sendi-sendiku bergetar menunggu kemaluannya menembus kemaluanku. Posisi ini membuat birahiku semakin tak terhingga, hingga membuat Aku menggeliat-geliat tak tertahankan.

“Pettt…. Buruannnnn..!” rengekku sudah tidak tahan lagi. PETRA mematuhiku. Sambil meremas bokongku dia mendorongkan kemaluannya ke kemaluanku. “Occchhhhh.. Ngghhhhhhh..!” desisku waktu kemaluan yg keras itu membelah bibir kemaluanku.

Kemaluannya dgn perlahan dan lembut mengaduk-aduk kemaluanku. Kontan Aku menjerit-jerit keras. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, buah dadAku serasa tertekan dan bergesekan dgn sofa. Hal itu justru menimbulkan kenikmatan tersendiri, apalagi sofAku terbuat dari kulit sehingga gesekan di buah dadAku terasa sedikit kasar namun nikmat.

“Aacccccch.. Eeeuuuuuh.. Acchhh….” Aku cuma bisa mendesah setiap kali dia menyodokkan kemaluannya ke kemaluanku. PETRA menggenjotku semakin cepat. Kemaluanku dihunjam kemaluannya yg sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi semakin cepat memijati miliknya. Dengusan nafasnya bercampur dgn desahanku memenuhi ruang tengahku.

Mulutku megap-megap dan matAku terpejam. Beberapa menit kemudian dia menarik tubuh kita mundur selangkah sehingga buah dadAku yg tadinya menempel di sofa kini menggantung bebas. Kemudian dilanjutkanya kocokannya. Buah dadAku terayun ayun ke depan dan ke belakang. Terkadang buah dadAku menyentuh sandaran bawah sofa sehingga menimbulkan rasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut tertutupi kenikmatan yg menjalar ke seluruh aliran darahku.

Sambil berpacu dalam adegan doggy ini, tangannya kini tidak tinggal diam. Dia mulai menggeraygi buah dadAku yg semakin ranum karena Aku menungging. Ditariknya-tariknya benda kenyal itu sesuka hatinya. Aku merem-melek menikmati tangannya bergerilya dari buah dadAku yg kanan ke buah dadAku yg kiri.

Aku menjerit kegelian waktu dia mengocok kemaluanku dgn cepat dan keras, tapi dia meremas buah dadAku dgn lembut sekali dan sesekali memelintir-melintir putingnya. Tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa berkunang-kunang. Gesekan-gesekan di lubang kewanitaanku serta remasan di buah dadAku membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang.

Akhirnya Aku pun tak bisa lagi menahan orgasmeku. Mengetahui bahwa Aku akan segera keluar, dia semakin bergairah, tubuhku ditekan-tekannya sehingga kemaluannya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremas buah dadAku. “Aacccchhhhhhkk..!” jeritku bersamaan dgn mengucurnya cairan cintAku.

Kugenggam erat karpet ruang tamu merasakan detik-detik orgasmeku. Aku menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku merasakan cairan cinta yg mengalir hangat pada selangkanganku. Tapi itu belum berakhir, karena PETRA masih terus mengocokku sehingga orgasmeku semakin panjang. PETRA juga nampaknya akan segera orgasme. Hal itu tampak dari adegannya yg khas jika akan orgasme.

“Aku mau keluar, Aku mau keluar..” PETRA membisikkannya sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku. “Jangan diiii.. Jangan di dalam. Ahhhh.. Ahhhh.. Ohhhhh.. AaaAku.. Aku lagi.. Suburrrrrr.”

Aku cuma bisa berbicara begitu, setidaknya Aku bermaksud berbicara begitu karena Aku tidak tahu apakah suaraAk keluar atau tidak, pokoknya Aku sudah berusaha, itu juga sudah Aku paksa-paksakan. Aku tidak tahu apakah dia mengerti apa yg Aku bicarakan, tapi yg jelas dia masih terus mengocokku.

Beberapa detik kemudian, dia mencabut kemaluannya, kakiku Langsung ambruk ke Lantai. PETRA yg menyodokku dari belakang akhirnya klimaks. Dia mengeluarkan kemaluannya dan menyiramkan isinya di punggung dan bokongku. Air maninya membasahi tubuhku bagian belakang. Tidak terlalu banyak spermanya, tapi sangat lengket kurasakan di tubuhku.

Kemudian dia ambruk menindihku. Kurasakan kemaluannya yg menindih bokongku mulai mengecil. “Terimakasih, Sayg” ucapnya sambil mengecup leherku. Aku hanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan. Akhirnya malam itu PETRA menginap di rumahku. Sudah bisa ditebak kita akan mereguk kenikmatan sepanjang malam sampai besok paginya karena libur.

Sesudah percintaan di ruang tamu tadi, PETRA menikmati tubuhku lagi di kamar mandi. Aku yg sedang mandi dikejutkan akan kehadirannya di depan pintu. Walau masih lemas, Aku terpaksa meladeninya. Aku hanya diam di Lantai kamar mandi sedangkan dia yg aktif menyodokku.

Malah yg seru adalah ketika sehabis makan malam di luar. Kita kembali ke rumah dan Langsung ke kamarku. Aku yg sudah bersiap-siap tidur diajaknya menonton BF di komputerku. Adegan-adegan mesum di layar monitor membuat libidoku cepat naik. Aku mencoba memancing gairah PETRA, tapi dia menolak untuk menyetubuhiku.

Aku bingung dibuatnya, tidak biasanya dia menolak seperti itu. Selama ini justru Aku yg sering menolak bersenggama dgnnya. Waktu itu, katanya dia mau ML tetapi ada syaratnya. Dia memintAku untuk menari-nari seperti penari telanjang. Aku sih OK saja, berhubung dia adalah pacarku dan nafsuku ingin segera dituntaskan, maka Aku menuruti kemauannya.

Bak seorang stripteaser professional, Aku take action di hadapannya. Dia sangat bernafsu sekali menikmati pemandangan Langka tersebut. Baru setelah itu dia mengocokku. Kali ini tanpa basi-basi Langsung ditusuknya kemaluannya ke lubangku yg sudah sangat basah itu. Kenikmatan yg kuharapkan tercapai sudah. Aku benar-benar puas waktu itu. Belum pernah kita bercinta sepanjang itu.

Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment