WWW.MANDIRIQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Pages

Thursday, September 1, 2016

MANDIRIQQ - SEKS SEDARAH

SEKS SEDARAH

Bella, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih, tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia pakai. Di kampus, Bella berpacaran dengan seniornya, Sandy, 25 tahun. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas, mereka sudah sering melakukan hubungan badan.



“Bella, aku pengen nih?” kata Sandy berbisik kepada telinga Bella suatu saat di kantin kampus.

“Dasar.. Kamu kan sudah aku kasih semalam,” ujar Bella sambil mencubit tangan Sandy.

“Tapi sekarang aku horny, nih…” ujar Sandy sambil mengusap selangkangannya.

“Ini kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?” tanya Bella sambil menatap Sandy.

“Kita ke aula, yuk!” ajak Sandy sambil tersenyum.

“Kita tidak usah main, isepin saja punya aku, ya…” pinta Sandy.

Bella tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk, tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Sandy menarik tangan Bella agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Bella, Sandy membuka sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut.

“Ayo dong, sayang.. cepat isep,” pinta Sandy tak sabar.

Terlihat celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Bella tersenyum lalu berjongkok.

“Tidak sabaran amat sih,” ujar Bella sambil mengelus celana dalam Sandy yang menggembung.

Sejurus kemudian diperosotkan celana dalam Sandy sampai lutut. Kontol Sandy yang sudah tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Bella menjilat lubang kontol Sandy.
“Uhh…” Sandy mendesah sambil menatap wajah Bella.

Tak lama mulut Bella sudah penuh mengulum kontol Sandy yang besar. Jilatan dan hisapan serta kocokan tangan Bella membuat Sandy terpejam dan memompa pelan kontolnya di mulut Bella.
“Ohh.. Terus sayangg.. Ohh…” desah Sandy.

Selang beberapa menit, tubuh Sandy mengejang. Didesakannya kepala Bella ke selangkangannya.

Kontolnya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Bella. Lalu.. Crott! Crott! Crott! Air mani Sandy keluar di dalam mulut Bella. Bella dengan mendongak menatap Sandy sambil menelan semua air mani Sandy di mulutnya. Sambil tersenyum Bella bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Sandy. Sandypun dengan hangat membalasnya..

“Sudah puas?” tanya Bella sambil merapikan pakaian Sandy.

Sandy tersenyum lalu mengecup bibir Bella. Merekapun keluar aula..

Suatu hari selesai jam kuliah, Sandy mengantar Bella pulang. Setiba di rumah, adik kandung Bella, Anton, sedang menonton televisi.

“Kamu tidak sekolah, Ton?” tanya Bella sambil duduk di depan adiknya itu.

“Males ah.. Aku bolos hari ini?” kata Anton santai sambil tiduran di kursi dan menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi.

“Gila kamu!” hardik Bella.

Tony tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonton televisi.

“Nik, aku pulang dulu ya?” kata Sandy.

“Aku harus ketemu teman nih.. Sudah janji,” kata Sandy sambil bangkit lalu menghampiri Bella.
“Iya deh.. Jangan nakal ya?” kata Bella.

“Iya…” kata Sandy sambil mengecup pipi Bella.

“Aku pulang dulu ya, Ton…” kata Sandy.

“O, iya…” kata Tony sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran kursi. Sandypun segera pulang.

“Mama kemana sih,” tanya Bella.

“Tadi sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu,” kata Tony.

Mereka terdiam sambil menonton acara di televisi. Tiba-tiba mata Bella menoleh ke Tony ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Tony menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik seiring garukan tangan. Bella sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Tony agak lama menggaruk selangkangannya, mata Bella melihat sebagian celana dalam Tony menyembul. Terutama bagian depan celananya yang jadi perhatian Bella. Entah perasaan apa yang datang dalam hati Bella, yang jelas mata Bella terus tertuju ke arah selangkangan Tony walau Tony sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan celana pendeknya.

“Kenapa sih kamu melototin celana aku?” tanya Tony mengagetkan Bella.

“Eh.. Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok,” kata Bella sambil memalingkan wajahnya dan pura-pura menonton televisi lagi.

“Kamu tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?” kata Tony sambil tertawa.

“Yee..!!” teriak Bella lalu tertawa sambil melempar Tony dengan bantal. Tony juga tertawa.
“Eh, kamu sudah pernah begini tidak dengan si Sandy?” tanya Tony sambil menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah.

“Kamu nanya apaan sih? Tau ah!” kata Bella sambil melotot.

“Aku kan cuma nanya…” kata Tony tenang.

Bella bangkit lalu menghampiri Tony. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Tony.
“Nakal kamu ya!” kata Bella sambil tertawa dan terus memukulkan bantal.

Tonypun tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal tersebut sampai Bella ikut terjatuh menimpa badan Tony di kursi. Sesaat Tubuh Bella berada di atas tubuh Tony. Entah kenapa perasaan Bella yang tadi datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Tony. Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling bertatapan sambil diam.

Entah gairah seperti apa yang menuntun bibir Bella mengecup dan melumat bibir Tony. Tonypun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Tony dengan lembut mengusap punggung Bella lalu turun dan mulai meremas pantat Bella. Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas mulai memburu.

“Pindah yuk?” bisik Bella.

“Kamar siapa?” tanya Tony.

“Kamar kamu,” bisik Bella lagi.

Mereka segera bangkit lalu menuju kamar Tony. Tony, waktu itu 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Bella. Sebagai pemuda yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai gencar dilakukan. Tony yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Bella. Kemudian Tony melepas pakaiannya sendiri.

“Ohh, Ton…” desah Bella ketika lidah Tony menjilati puting susunya sambil tangannya yang satu meremas buah dadanya. Tony terus memainkan buah dada Bella dengan lidah dan tangannya sementara kontolnya yang sudah tegak digesek-gesekannya ke memek Bella.

“Uhh.. Sshh…” desah Bella sambil terpejam ketika lidah Tony turun menuruni perut lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya.

“Ooww.. Mmhh…” desah Bella makin keras ketika belahan memeknya terasa hangat dan nikmat waktu lidah Tony menjilatinya. Tubuh Bella agak melengkung merasakan nikmat ketika lidah Tony menjilati kelentitnya.

“Ohh.. Cepat masukkan, Ton.. Cepatlahh…” desah Bella.

Tony menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan memek Bella, Tony segera mengangkangi tubuh Bella. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Bella. Tangan Bella segera memegang dan membimbing kontol Tony agar bisa masuk ke memeknya. Setelah Tony menekankan kontolnya, bless.. cleb.. cleb.. Kontol Tony sudah mulai keluar masuk memek Bella. Mata Tony terpejam sambil terus menyetubuhi Bella.

“Mmhh…” desah Tony di sela-sela genjotannya.

“Ohh.. Teruss.. Teruss.. Mmhh…” desah Bella sambil memeluk tubuh adiknya itu. Tony terus memompa.
“Mmhh.. Aku capek…” bisik Tony.

“Gantian…” bisiknya lagi.

Bella mengangguk sambil tersenyum. Tony mencabut kontolnya lalu merebahkan badannya. Bella langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Tony dan mengarahkan lubang memeknya ke kepala kontol Tony.

Kemudian dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Tony, pinggul Bella bergerak naik turun sesekali berputar dan menekankan memeknya keras ke kontol Tony. Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Tony yang memang sudah terhias dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung tersebut. Tak lama gerakan Bella makin cepat dan keras, tangannya mencengkram pundak Tony. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Bella.

“Ohh.. Uuhh…” desah Bella sambil mendesakkan memeknya ke kontol Tony lebih dalam. Kemudian tubuh Bella lemas.

“Sudah?” tanya Tony.

Bella mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Tony. Tony segera menaiki lagi tubuh Bella. Kembali kontolnya keluar masuk memek Bella lebih hebat karena Tony ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Tony semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Tony mencabut kontolnya dari memek Bella. Kemudian disodorkan kontolnya ke mulut Bella. Setelah sedikit mengelap kontol Tony yang basah, Bella segera menghisap kontol Tony sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Bella merasakan kontol Tony berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari kontol Tony. Tony mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Bella. Bella dengan tenang menelan semua air mani Tony, lalu menjilati sisa air mani yang ada di kepala kontol Tony sampai bersih. Tony merebahkan tubuhnya di samping tubuh Bella.

“Kamu hebat,” puji Bella.

Tony tersenyum sambil mengecup pipi Bella. Kemudian mereka bangkit lalu berpakaian.

Sesuai dengan cerita dari Bella, persetubuhan dengan Tony berlangsung sampai sekarang walau Bella sudah menikah dengan Sandy dan dikaruniai 2 orang anak. Bahkan menurut Bella juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Sandy, dia dan Tony sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Tony juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak

Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment