MANDIRIQQ- PERSELINGKUHAN KU DI BAWAH RANGSANGAN PELETNYA

PERSELINGKUHAN KU DI BAWAH RANGSANGAN PELETNYA

MANDIRIQQ

Benny seorang duda yang berumur kurang lebih 45 tahun, cerai dan tidak memiliki anak. Jarak rumah Benny dan Yanti memang jauh sebab di desa itu antara rumah dibatasi oleh kebun kelapa. Karena terlalu sering mengantar jemput Yanti. Maka secara lambat laun ada perasaan suka Benny terhadap Yanti namun segala keinginan itu di buang jauh-jauh oleh Benny karena ia tahu Yanti telah mempunyai suami dan setiap minggu suami Yanti selalu datang, tingkah suami istri itu selalu membuat Benny tidak enak hati, namun ia harus pasrah bagaimanapun sebagai suami istri layaklah mereka berkumpul dan bermesraan untuk mengisi saat kebersamaan. Benny setiap hari selalu melihat sosok keelokan tubuh Yanti tapi bagaimana caranya menaklukannya, sedang birahinya selalu minta dituntaskan saat bersama Yanti diatas bendinya. Kemudian timbullah pikiran licik Benny dengan meminta pertolongan seorang dukun, ia berkeinginan agar Yanti mau dengannya. Atas bantuan dukun itu, Benny merasa puas dan mulailah ia mencoba pelet pemberian dukunnya. Siang saat Yanti menumpang bendi, Benny melihat paha Yanti yang putih mulus itu, kejadian itu membuat birahi Benny naik dan kejantanannya berdiri saat itu ia mengenakan celana katun yang longgar sehingga kejantanannya yang menonjol terlihat oleh Yanti, Benny malu dan berusaha membuang muka, sedang Yanti merasa tidak enak hati dan menutupkan pahanya, wajahnya bersemu merah ia merasakan bahwa batang kemaluan Bambang itu memang besar dan panjang tidak seperti milik suaminya. Ia tahu pasti kalau bercinta dengan Benny akan dapat memberikan anak baginya serta kepuasan yang jauh berbeda saat bercinta dengan suaminya, memang saat akhir-akhir ini frekwensi hubungan seks dengan suaminya agak berkurang dan suaminya cepat selesai, telah 2 tahun menikah belum ada tanda-tanda ia hamil ini semakin membuat ia uring-uringan dan kepuasan yang dia harapkan dari suaminya tidak dapat Yanti nikmati. Sedang kalau ia melihat sosok Benny tidaklah sebanding dengannya karena status sosial dan intelektualnya jauh dibawah suaminya ditambah face-nya yang tidak masuk katagorinya di tambah lagi kehidupan Benny yang bergelimang dengan kuda kadang membuatnya jijik, namun semua itu dibiarkannya karena Yanti butuh bantuan Benny mengantar jemput, ditambah Benny memang baik terhadapnya. Kalau dilihat sosok Yanti, ia seorang wanita karier berusia 27 tahun dan ia telah bekerja di bank itu kurang lebih 4 tahun, ia menikah dengan Ari, belum dikaruniai anak, tingginya 161 cm, rambut sebahu dicat agak pirang, kulit putih bersih dan memiliki dada 34B sehingga membuat para lelaki ingin dekat dengannya dan menjamah payudaranya yang montok dan seksi. Dengan berbekal pelet yang diberikan gurunya, Benny mendatangi rumah Yanti. Malam itu gerimis dan Benny mengetuk pintu rumah Yanti. Kebetulan yang membukakan pintu adalah Yanti yang saat itu sedang membaca majalah. “Eee.. Bang Benny tumben ada apa Bang?” tanya Yanti. “Ooo.. saya ingin nonton acara bola sebab saya tidak punya televisi apa boleh Bu Yanti?” jawab Benny. “Ooo.. boleh.. masuklah.. Bang.. langsung aja ke ruang tengah, televisi disitu..” Yanti menerangkan sambil ia menutup pintu. Diluar hujan mulai lebat. “Sebentar ya Bang?” Yanti ke belakang, membuatkan minum untuk Benny. Benny duduk diruangan itu sambil melihat televisi. Tidak berapa lama Yanti keluar membawa nampan berisi segelas air dan makanan kecil, sambil jongkok ia menyilakan Benny minum. Saat itu Benny sempat terlihat belahan dada Yanti yang mulus sehingga Benny berdesir dadanya karena kemulusan kulit dada Yanti. Sambil minum Benny menanyakan, “Mak Mina mana Bu, kok sepi aja?” “Ooo Mak Mina sudah tidur,” jawab Yanti. “Bagaimana kabarnya Bang?” Yanti membuka pembicaraan. “Baik-baik saja,” jawab Benny sambil melafalkan mantera peletnya. Sambil menonton Benny berulang-ulang mencoba manteranya, saat itu Yanti sedang asyik membaca majalah. Merasa manteranya telah mengenai sasaran, Benny berusaha mengajak Yanti bicara tentang rumah tangga Yanti dan suaminya, diselingi ngomong jorok untuk membuat Yanti terangsang. Bu, sudah berapa lama Ibu kawin dan kenapa belum hamil?” tanya Benny. “Lho malu saya Bang, soalnya suami saya sibuk dan saya juga sibuk bekerja bagaimana kami mau berhubungan dan suami saya selalu egois dalam bercinta.” jawab Yanti menjelaskan. “Oh begitu? bagaimana kalau suami ibu jarang datang dan ibu butuh keintiman?” tanya Benny. “Jangan ngomong itu dong Bang, saya malu masa rahasia kamar mau saya omongin ama Abang?” jawab Yanti. “Bu Yanti, saya tau Ibu pasti kesepian dan butuh kehangatan lebih-lebih saat hujan dan dingin saat ini apa Ibu nggak mau mencobanya?” Benny berkata dengan nada terangsang. “Haa.. dengan siapa?” jawab Yanti, “Sedang Beni suamiku di kota,” timpalnya. “Dengan saya..” jawab Benny. “Haa gila! masa saya selingkuh?” Yanti menerangkan sambil mengeser duduknya. Benny merasa yakin Yanti tidak menolak jika ia memegang tangannya. “Jangan lah Bang, nanti dilihat Mak Mina.” Yanti mengeser duduknya. “Oooh.. Mak Mina udah tidur tapi..?” jawab Benny memegang tangan Yanti dan mencoba memeluk tubuh mulus itu. Sambil mencoba melepaskan diri dari Benny Yanti beranjak ke kamar, ia memang berusaha menolak namun pengaruh dari pelet Benny tadi telah mengundang birahinya. Ia biarkan Benny ikut ke kamarnya. Saat berada di kamar, Yanti hanya duduk di pingir ranjangnya dan Benny berusaha membangkitkan nafsu Yanti dengan meraba dada dan menciumi bibir Yanti dengan rakus sebagaimana ia telah lama tidak merasakan kehangatan tubuh wanita. Benny berusaha meremas dada Yanti dan membuka blous tidur itu dengan tergesa-gesa, ia tidak sabar ingin menuntaskan birahinya selama ini. Sementara mulutnya tidak puas-puasnya terus menjelajahi leher jenjang Yanti turun ke dada yang masih ditutupi BH pink itu. Sementara Yanti hanya pasrah terhadap perbuatan Benny, ia hanya menikmati saat birahinya ingin dituntaskan. Kemudian tangan Benny membuka tali pengikat BH itu dari belakang dan terlihatlah sepasang gunung kembar mulus yang putingnya telah memerah karena remasan tangan Benny. Dengan mulutnya, Benny menjilat dan mengigit puting susu itu sementara tangan Benny berusaha membuka CD Yanti dan mengorek isi goa terlarang itu. Benny pun telah telanjang bulat lalu ia meminta Yanti untuk mengulum batang kemaluannya, Yanti menolak karena batang kejantanan Benny panjang, besar dan baunya membuat Yanti jijik. Dengan paksa Benny memasukan batang kejantanannya ke mulut Yanti dengan terpaksa batang kejantanan itu masuk dan Yanti menjilatnya sambil memainkan lidah di ujung meriam Benny. Benny pun tidak ketinggalan dengan caranya ia memainkan lidahnya di liang kewanitaan Yanti, lebih-lebih saat ia menemukan daging kecil di belahan liang kewanitaan itu dan dijilatinya dengan telaten sampai akhirnya setelah berulang-ulang Yanti klimaks dan menyemburkan air maninya ke mulut Benny. Saat lebih kurang 20 menit Benny pun memuncratkan maninya ke mulut Yeyen dan sempat tertelan oleh Yanti. Kemudian Benny mengganti posisi berhadap-hadapan, Yanti ditelentangkannya di ranjang dan di pinggulnya diletakkan bantal lalu ia buka paha Yanti dengan menekuk tungkai Yanti ke bahunya. Sambil tangannya merangsang Yanti kedua kalinya Benny pun meremas payudara Yanti dan mengorek isi liang kewanitaan Yanti yang telah memerah itu, lalu Yanti kembali dapat dinaikkan nafsunya sehingga mudah untuk melakukan penetrasi. Bagi Benny inilah saat-saat yang di tunggu-tunggunya, paha yang telah terbuka itu ia masukkan batang kejantanannya dengan hati-hati takut akan menyakiti liang kewanitaan Yanti yang kecil itu. Berulang kali ia gagal dan setelah sedikit dipaksakan akhirnya batang kejantanannya dapat masuk dengan pelan dan ini sempat membuat Yanti kesakitan. “Ouu.. jangan keras-keras Bang, ntar berdarah,” kata Yanti. “Sebentar ya.. Yan sedikit lagi,” kata Benny sambil mendorong masuk batang kejantanannya ke dalam liang kewanitaan sempit itu. Dengan kesakitan Yanti hanya membiarkan aksi Bambang itu dan mulutnya telah disumbat oleh bibir Benny supaya Yanti tidak kesakitan. “Ooouu.. ahh.. ahh.. aahh..” hanya itu yang terdengar dari mulut Yanti dan itu berlangsung lebih kurang 17 menit dan akhirnya Benny menyemburkan air kenikmatannya dalam liang kewanitaan Yanti sebanyak-banyaknya dan ia lalu rebah di samping Yanti hingga pagi. Permainan mesum itu berlangsung tiga kali dan membuat Yanti serasa dilolosi tulang benulang hingga ia merasa harus libur ke kantor karena ia tidak kuat dan energinya terkuras oleh Benny malam itu. Sejak kejadian itu hampir setiap kesempatan mereka selalu melakukan hubungan gelap itu, karena Yanti telah berada dibawah pengaruh pelet Benny dan saat suaminya datang Yanti pandai mengatur jadwal kencannya sehingga tidak membuat curiga suami dan masyarakat di desa itu, mereka kadang-kadang melakukan hubungan seks di gubuk Benny yang memang agak jauh dari rumah penduduk lainnya. Yanti pun rajin menggunakan pil KB karena ia juga takut hamil karena hubungan gelapnya itu dan suatu hari ia terlupa dan ia positif hamil, ia amat gusar dan karena pintarnya Yanti memasang jadwal dengan suaminya maka suaminya amat suka cita dan padahal Benny tahu benih itu adalah anaknya karena hampir tiap ada kesempatan ia melakukanya dengan Yanti sedang dengan suaminya Yanti hanya sekali 20 hari dan tidak rutin. Akhirnya anak Yanti lahir di kota karena saat akhir kehamilannya, Yanti pindah ke kota sesuai permintaan suaminya, tidak ada kemiripan anaknya dengan Ari yang ada hanya mirip Benny. Sejak Yanti berada di kota, secara sembunyi-sembunyi Benny menyempatkan diri untuk berkencan dengan Yanti karena Yanti sudah tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh pelet Bambang.

Posted in: AGEN DOMINO,AGEN POKER,POKER ONLINE