WWW.MANDIRIQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Pages

Thursday, July 28, 2016

MANDIRIQQ - NIKMATNYA SEKS INI

NIKMATNYA SEKS INI



Lahir dari keluarga sederhana membuatku menjadi anak yang bisa di katakan minder. Kejadian ini terjadi saat waktu aku masih kuliah dimana aku pada dasarnya adalah tipe orang pemalu dan jarang sekali mempunyai teman cewek, awal ceritanya begini saat ujian tengah semesteran ,dosen pengampuku minta tolong untuk datang kerumahnya sehabis perkuliahan karena dia akan keluar kota.
Pada hari yang telah ditentukan, aku pun  datang ke rumahnya sekitar jam 7 malam. Saat itu rumahnya hanya ada pembantu (yang juga masih muda dan cantik). Suaminya ketika itu belum pulang dari rapat di puncak.
Saat aku membuka pintu rumahnya, aku agak terbelalak karena dia memakai gaun tidur yang tipis,
Sehingga terlihat buah dada yang menyumbul keluar. Saat aku perhatikan, dia ternyata tidak memakai BH. Terlihat saat itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya juga terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.
Sewaktu aku sedang memperhatikan Dosen aku itu, aku kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi juga memperhatikan aku. Sesaat aku menjadi gugup, tetapi kemudian pembantu itu malah mengedipkan matanya pada aku, dan dengan segera selanjutnya ia memberikan minuman pada aku.
Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena pakaiannya agak pendek), dan sama seperti dosen aku ukurannya juga besar.
Kemudian dosenku yang sudah duduk di depan aku berkata, (mungkin karena aku melihat belahan dada pembantu itu)
“Kamu pingin ya “nyusu” juga ya sama buah dada yang sintal..?” Aku pun tergagap dan menjawab,
“Ah… enggak kok Bu..!” Lalu dia bilang,
“Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.” Mungkin karena ia aku anggap bercanda, aku bilang saja,
“Oh.., boleh juga tuh Bu..!” Tanpa diduga, ia pun mengajak aku masuk ke ruang kerjanya. Saat kami masuk, ia berkata,
“Jono, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!”
Kemudian aku menurut saja, aku lihat punggungnya. Karena tidak ada apa-apa, aku bilang,
“Nggak ada apa-apa kok Bu..!” Tetapi tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku.
Aku lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik tangan aku ke buah dadanya, oh sungguh kenyal dan besar hatiku berdebar tak karuan. Kemudian aku merayapi putingnya, dan benar perkiraan aku,  putingnya besar dan masih keras.
Kemudian ia membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil membuka celana dalamnya. Terlihat di sekitar kemaluannya banyak ditumbuhi bulu yang lebat. Kemudian aku berkata,
“Kenapa Ibu membuka baju..?” Ia malah berkata,
“Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.”
Karena disuut rangsangan dari tubuh yang indah, aku ingin juga merasakan tubuhnya, aku pun tanpa basa-basi langsung mencium dan juga meremas  buah dadanya. Aku hisap hingga ia merasa kegelian.
Kemudian ia membuka pakaian aku, ia pun terbelalak saat ia melihat batang kejantanan aku.
“Oh, besar dan panjang..!” Dosenku pun sudah mulai terlihat atraktif, ia mengulum titit aku hingga biji kemaluanku. Rasanya sungguh tak terbayangkan
“Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah diperlakukan  seperti ini..!” desah aku.
Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Aku juga meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dosen aku.
Kemudian ia mengajak aku untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69. Aku mencoba menjilati vaginanya , karena menurutku rasanya aneh, aku mencoba dengan memasukkan jari aku, berharap bisa memberi yang terbaik.
“Ah.. Jono, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan tititmu..!” katanya.
“Baik Bu..!” jawab aku sambil mencoba memasukkan batang kemaluan aku ke liang senggamanya.
“Ah.., ternyata sempit juga..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya aku.
“Iya Jono, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena itu Ibu belum punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya. Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang saat dimasukkannya titit aku sambil berkata,
“Ohh… ohhh… besar sekali tititmu, tidak muat ke vaginaku, ya Jonnn..?”
“Ah nggak kok Bu..” jawab aku sambil terus berusaha memasukkan batang keperkasaan aku.
Kemudian, untuk melonggarkan lubang vaginanya, aku pun memutar-mutar batang kemaluan aku dan juga mengocok-ngocoknya dengan harapan dapat melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantanan aku mulai masuk setengah.
“Ohhh… ohhh… Terus Jonnn, masukkan terus, jangan ragu..!” katanya memohon.
Setelah memutar dan mengocok batang kejantanan aku, akhirnya masuk juga kemaluanku semua ke dalam liang kewanitaannya.
“Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yang diikuti dengan teriakannya,
“Oh my good..! Ohhh..!” Aku pun mulai mengocok batang kemaluan aku keluar masuk.
Tidak sampai semenit kemudian, dosenku sudah mengeluarkan cairan vaginanya.
“Oh Jono, Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
Cairan itu juga memudahkan aku untuk terus memaju-mundurkan batang keperkasaan aku. Karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi,
“Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras.
Karena aku melakukannya sambil menghadap ke arah pintu, sehingga terdengar sampai ke luar ruang kerjanya.
Saat itu aku sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang meremas-remas buah dadanya sendiri (mungkin karena bernafsu melihat permainan kami).
Oh, betapa bahagianya aku sambil terus mengocok batang keperkasaan aku maju mundur di liang vagina dosen aku. Aku juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan aku baru kali ini melihat wanita masturbasi.
Setelah 15 menit bermain dengan posisi aku berada di atasnya, kemudian aku menyuruh dosen aku pindah ke atas aku sekarang. Ia pun terlihat agresif dengan posisi seperti itu.
“Aha.. ha.. ha…” ia berkata seperti sedang bermain rodeo di atas tubuh aku.
15 menit kemudian ia ternyata orgasme yang kedua kalinya.
“Oh, cepat sekali dia orgasme, padahal aku belum sekalipun orgasme.” batin aku.
Kemudian setelah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sedangkan aku berdiri di depannya. Aku terus bermain lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.
“Oh.. oh.. Jono, pelan-pelan Jonn..!” katanya.
Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia ternyata mengalami orgasme yang ketiga kalinya.
“Ah Jono, aku keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu.
Setelah itu ia mengajak aku ke bath-tub di kamar mandinya. Ia berharap agar di bath-tub itu aku dapat orgasme, karena ia kelihatannya tidak sanggup lagi membalas permainan yang aku berikan. Di bath-tub yang diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap badan kami. Karena dosen aku sangat senang diusap buah dadanya, ia terlihat terus-terusan bergelinjang. Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan aku menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dengan sabun).
Setelah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yang keempat bagi dosen aku dan yang pertama bagi aku.
“Oh Jono, aku mau keluar lagi..!” katanya.
Setelah terasa penuh di ujung kepala titit aku, kemudian aku keluarkan batang kejantanan aku dan kemudian mengeluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sambil mengusap-usap lembut.
“Oh Jono, engkau sungguh kuat dan partner bercinta yang dahsyat, engkau tidak cepat orgasme, sehingga aku dapat orgasme berkali-kali. ini pertama kalinya bagiku Jono. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku orgasme sekali saja,  kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen aku.
Kemudian karena kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan aku keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba mengambil pakaian aku yang berserakan di sana. Di luar ruang kerjanya, aku lihat pembantu dosen aku tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam vaginanya.
Karena melihat tubuh pembantu itu yang juga montok dan putih bersih, aku mulai membayangkan bila aku dapat bersetubuh dengannya. Yang menarik dari tubuhnya adalah karena buah dadanya yang besar, sekitar 36D. Akhirnya aku pikir, biarlah aku main lagi di ronde kedua bersama pembantunya.
Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah setelah melihat permainan aku dengan majikannya. Aku langsung menindih tubuhnya yang montok itu dengan sangat bernafsu. Aku mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke bagian sensitifnya.
Aku mencium dan menjilat seluruh permukaan buah dadanya dan turun hingga ke bibir kemaluannya yang ditumbuhi hutan lebat itu. Tidak berapa lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami.
Kami bermain sekitar 30 menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat dari majikannya. Terbukti saat kami sudah 30 menit bermain, kami baru mengeluarkan cairan kemaluan kami masing-masing.
Oh, ternyata aku sudah bermain seks dengan dua wanita bernafsu ini selama satu setengah jam. Aku pun akhirnya pulang dengan rasa lelah yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya aku merasakan bercinta dengan wanita.

PEMERKOSAAN TERHADAP GADIS YANG MASIH PERAWAN

Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment